"Kunci kemenangan saya adalah yakin penuh pada kemampuan diri. Di sini, tidak ada yang mustahil,” ujar Dhimas .
Keberhasilan ini sekaligus menebus kegagalan di pentas PON regular ke-21 di Sumatera Utara dan Aceh.
"Dari keberhadilan PON Bela Diri di Kudus ini, membuat saya semakin percaya diri dan optimis. Di PON ke-22 NTB pada 2028, saya yakin bisa meraih gelar juara di nomer dan kelas yang sama," kata Dhimas.
Sementara itu, di arena judo, pertandingan langsung menampilkan 16 nomor dengan kategori seni gerakan seperti Nage No Kata putra, Ju No Kata putri, serta beregu campuran.
Baca Juga: Pedagang bakwan kawi asal Gunungkidul ditusuk pisau, begini kronologinya
Para atlet memperlihatkan teknik dan ketangkasan yang memukau penonton dari berbagai daerah.
Di nomor Nage No Kata putra, pasangan Jawa Barat Ahmad Arya Pandawa (tori) dan Rafialy Rachmadana (uke), tampil gemilang dengan skor tertinggi 365,5 poin, membawa mereka meraih gelar juara pertama.
Posisi runner-up ditempati Jawa Tengah lewat Zein Rizky Syahputra dan Jonathan Jevan Prananta dengan skor 338, diikuti Sumatera Utara di posisi ketiga dengan 289 poin.
Kategori Ju No Kata putri juga menjadi panggung kebanggaan bagi kontingen Jawa Tengah.
Baca Juga: Indonesia banjir durian ilegal dari Malaysia, bisnis petani lokal terancam
Duo Cynthia Trubus Octaviani dan Lie Grace Nathalia Tedjawijaya memukau juri dengan skor tertinggi 370,5, berhasil mengungguli Bali yang meraih posisi kedua lewat Ni Nyoman Suwitri dan Ni Made Sukerti (348,5 poin).
Jawa Barat menempati posisi ketiga melalui pasangan Yashinta Gustianti dan Puspita Dewi (334,5 poin).
Cynthia mengungkapkan rahasia kemenangan mereka adalah persiapan matang dan latihan ekstra fokus.
"Kami terus melakukan evaluasi dan memperbaiki kekurangan dari setiap pertandingan sebelumnya. Itu yang membuat kami lebih percaya diri tampil di PON ini," ungkapnya.