Terlebih sebelum digelarnya turnamen, para guru akan menjalani MilkLife Coaching Clinic untuk mempelajari kemampuan dasar mengenai sepak bola dari Coach Timo Scheunemann.
Baca Juga: IKN dapat dukungan anggaran infrastruktur IKN sebesar Rp35,57 triliun untuk tahun depan
Setelah itu, mereka akan melatih anak didik dan membentuk tim di sekolah masing-masing.
"Kami berharap agar para pesepak bola putri U-12 dan U-10 memiliki prestasi ke jenjang lebih tinggi, sehingga akan membanggakan jika suatu saat nanti ada pemain nasional yang lahir dari MilkLife Soccer Challenge ini," imbuh Yoppy.
Sementara itu, MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 2 yang diselenggarakan di Supersoccer Arena Rendeng Kudus, telah memasuki hari ketiga untuk babak penyisihan.
Tensi pertandingan semakin tinggi karena ratusan tim yang berlaga saling adu kemampuan demi meraih kemenangan dan melanjutkan langkah ke babak berikutnya.
Baca Juga: Savana di area Gunung Bromo terbakar, aktivitas wisata belum akan ditutup
Salah satu peserta yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Sholahiyah Pedawang, Safana Zahra Nurdeta merasa senang bisa ikut bertanding pada MilkLife Soccer Challenge.
Sebab kesempatan ini menjadi pengalaman baru baginya untuk unjuk kebolehan di hadapan penonton ramai. Terlebih, berlatih sepak bola menjadi kegiatan baru dalam keseharian Safana.
Safana mengaku seneng bisa kenal dengan teman-teman dari sekolah lain, dan bertemu dengan orang banyak.
"Saya jadi senang sepak bola dan tidak keberatan untuk latihan rutin sepulang sekolah," kata Safana peserta dari kelompok U-10. *