Demi Prestasi dan Persatuan, Pengda UTI Pro Resmi Gabung TI DIY

photo author
- Sabtu, 25 Januari 2025 | 15:05 WIB
Penandatanganan pernyataan penggabungan Pengda UTI Pro DIY ke Pengda TI DIY di Yogyakarta, Sabtu (25/1/2025), menjadi tonggak sejarah bagi taekwondo Indonesia.  (Foto: Sutriono)
Penandatanganan pernyataan penggabungan Pengda UTI Pro DIY ke Pengda TI DIY di Yogyakarta, Sabtu (25/1/2025), menjadi tonggak sejarah bagi taekwondo Indonesia. (Foto: Sutriono)
 
 
HARIAN MERAPI - Sejarah terukir di Yogyakarta setelah Pengda Universal Taekwondo Indonesia (UTI) Pro dan Taekwondo Indonesia (TI) DIY sepakat untuk bersatu. 
 
Pernyataan penggabunggan pengurus daerah ini ditandai dengan penandatangan bersama di atas materai yang disaksikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, KONI DIY, Lembaga Ombudsman DIY dan BPO Dikpora DIY di Khas Tugu Hotel Yogyakarta, Sabtu (25/1/2025). 
 
Turut menjadi saksi Grand Master Ganis Hartono dan master sekaligus peraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992 Rahmi Kurnia serta sejumlah pelatih utama taekwondo di DIY.
 
 
Dalam pernyataan menyebutkan bahwa UTI Pro DIY akan bergabung dan bersama-sama dengan oraganisai PBTI atau Pengda TI DIY untuk menciptakan satu kesatuan yang lebih kuat dalam pengelolaan, pengembangan, dan peningkatan prestasi taekwondo di DIY.
 
Dengan penggabungan ini UTI Pro DIY berkomitmen untuk bersama-sama meningkatkan kualitas prestasi dan persatuan di antara seluruh anggota taekwondo di wilayah DIY.
 
UTI Pro DIY juga berkomitmen akan mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Taekwondo Indonesia di dalam melaksanakan kegiatan taekwondo dengan penuh sportivitas dan intergritas, serta berupaya maksimal untuk mengharumkan nama DIY di tingkat nasional dan internasional.
 
 
 
Ketua Umum Pengda UTI Pro DIY, HM Zuharsono Azhari mengungkapkan, peleburan pengurus daerah yang dimulai dari DIY ini diharapkan dapat membawa semangat serupa di daerah lain di Indonesia. 
 
"Semoga hari ini menjadi tonggak sejarah baru bagi insan taekwondo untuk bersatu," ujarnya.
 
Yogyakarta sebagai inisiasi penggabungan tersebut, lantaran pernah menjadi barometer taekwondo tanah air antara tahun 1980an hingga 1990an saat atletnya, Rahmi Kurnia berprestasi di Olimpiade Barcelona.
 
 
"Mudah-mudahan setelah ini, dari Yogya bisa mengirimkan lagi atlet-atletnya di kejuaraan dunia," sambungnya.
 
Sementara itu, Ketua Umum Pengda TI DIY, Rudy Koeshardiyanto berharap langkah tersebut dijadikan percontohan bagi pengprov-pengprov lain di Indonesia.
 
"Dari satu akan menjadi satu lagi," ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
 
 
Menurutnya hasil kesepakatan tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam visi meningkatkan kualitas, bukan lagi kuntantas. Muaranya adalah bersatu dan berprestasi.
 
Dengan penggabungan pengurus daerah tersebut, lanjutnya, tidak ada lagi kisruh terkait atlet yang berlaga di tingkat Popda, Porda, PON, sehingga harus didiskualifikasi.
 
Pengda TI DIY juga tengah menyiapkan program kerja untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan taekwondo bergengsi, dan mampu menyiapkan atletnya di Pelatnas.
 
 
"Pelatih di Pelatnas ada 3. Atletnya 2. Kita juga mulai memanggil junior untuk diupdate ke senior menghadapi PON NTT NTB. Kemarin kita dapat 1 emas, besok semoga bisa tambah," jelasnya.
 
Binpres KONI DIY, Triana mengatakan, KONI mengapresiasi bergabungnya kembali UTI Pro ke Pengda TI DIY, sehingga memberikan manfaat besar bagi pembinaan atlet. Diharapkan tidak ada riak-riak lagi yang dapat merintangi atlet untuk berprestasi, karena trauma atau takut didiskualifikasi karena dualisme organisasi.
 
Selanjutnya diharapkan, sertifikasi pemutihan bisa dilaksanakan dengan nyaman agar atlet yang membutuhkan dukungan untuk sekolah, pekerjaan, maupun ujian kenaikan tingkat (UKT) tidak terhambat.
 
 
"Kita satu keluarga, saudara demi masa depan atlet, pelatih dan wasit," paparnya.
 
Kepala Dikpora DIY Suhirman berharap, semakin banyak atlet yang dimiliki dapat meningkatkan prestasi DIY di ajang Popda, Porda, PON bahkan level internasional di masa datang.
 
"Karena tidak ada celah lagi untuk berseberangan," jelasnya.
 
Anggota Lembaga Ombudsman (LO) DIY, Abdulla Abidin mengapresiasi penggabungan tersebut dengan harapan seluruh atlet taekwondo di DIY bisa mengikuti kejuaraan resmi yang melibatkan peran KONI, BPO Dikpora, maupun Pengda yang menginduk PBTI. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X