HARIAN MERAPI - PSIM Jogja Kembali menggunakan jasa pelatih Seto Nurdiyantoro untuk mengaruni kompetisi Liga 2 Indonesia pada musim 2024/2025 mendatang.
Pengumuman resmi Seto Nurdiyantoro sebagai pelatih PSIM Jogja merupakan upaya klub untuk persiapan menghadapi kompetisi Liga 2 lebih dini.
Pengumuman ini menandai periode ketiga bagi Seto Nurdiyantoro memegang kendali PSIM Jogja. Terakhir, ia melatih Laskar Mataram pada musim 2021 lalu.
Baca Juga: Caleg terpilih Partai Gerindra di DPRD Salatiga, ada mantan Walikota hingga ketua ormas besar
Terakhir Seto Nurdiyantoro melatih PSS Sleman pada musim 2022/2023 setelah musim sebelumnya menjadi pelatih PSIM Jogja.
Pada musim lalu atau 2023/2024 pelatih yang merintis sepakbola dari PSK Kalasan ini vakum dari dunia kepelatihan karena menjadi calon legislatif (Caleg) untuk DPR RI dari Partai NasDem.
Seto Nurdiyantoro, memiliki sejarah panjang bersama PSIM Jogja. Bermula sejak tiga dekade lalu, Seto Nurdiyantoro mulai bertaut dengan Laskar Mataram.
Pertama kali bergabung dengan PSIM Jogja sebagai pemain, sebelum akhirnya menjadi pelatih. Kiprahnya sebagai pemain yang berdedikasi telah meletakkan dasar yang kuat untuk kariernya di dunia kepelatihan.
Baca Juga: Real Madrid dipastikan juarai LaLiga 2023-2024 setelah Barcelona dikalahkan Girona, ini peringkatnya
Razzi Taruna, Manajer Tim PSIM Jogja menyambut gembira kedatangan kembali Seto sebagai Pelatih Kepala PSIM Jogja.
“Saya sangat senang akhirnya Seto Nurdiyantoro bisa resmi kami umumkan sebagai Pelatih Kepala PSIM Jogja musim depan. Selamat datang kembali ke rumah, Coach!” papar Razzi seperti dilansir laman resmi klub.
Bagi Seto Nurdiyantoro, kembali menukangi PSIM Jogja juga dianggap sebagai momen kembali ke rumah. Tak hanya itu, momen ini juga dianggap sebagai momen balas budi Seto Nurdiyantoro pada PSIM Jogja.
Baca Juga: Catat ! Kasus kekerasan seksual tak boleh diselesaikan di luar peradilan, ini sebabnya
“Seperti kembali ke rumah. Di PSIM Jogja lah saya memulai karier sebagai pesepak bola profesional, di PSIM Jogja juga saya memulai karier sebagai pelatih. Jadi seperti ada utang budi juga di PSIM Jogja,” ungkap Seto Nurdiyantoro.
