HARIAN MERAPI - Belum adanya lampu penerangan di Lapangan Pakembinangun memaksa tim pelatih PSS Sleman menggelar latihan dalam waktu singkat selama Ramadhan.
Risto Vidakovic, pelatih PSS Sleman, mengeluh tetapi akan memaksimalkan waktu yang ada untuk mematangkan tim jelang laga krusial menghadapi Borneo FC di Stadion Manahan Solo Kamis (14/3/2024) malam.
"Sangat sulit mengatur waktu latihan secara ideal karena lapangan latihan tidak punya lampu. Padahal latihan malam paling ideal selama bulan Ramadhan tetapi kami akan memaksimalkan waktu yang ada," kata pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic.
Baca Juga: Rawan Terjadi Pelanggaran, Persiapan Pembayaran THR Diawasi Ketat Serikat Buruh di Sukoharjo
Latihan malam hari selama puasa tidak hanya perkara waktu yang lebih panjang tetapi juga soal kebugaran pemain. Tim pelatih bisa mendorong pemain sampai batas maksimal selama latihan malam.
Selain itu Kim Jeffrey Kurniawan dan kolega juga bisa beradaptasi dengan waktu pertandingan karena mendapat jatah tiga laga yang dihelat malam hari selama Ramadhan.
"Sebenarnya jadwal paling ideal adalah latihan setelah berbuka puasa karena para pemain memiliki tenaga seperti biasa. Namun hal tersebut tidak mungkin dilakukan," sambungnya.
Di lain sisi, mengembalikan moral, mental, dan performa tim dalam waktu singkat adalah tugasnya.
Baca Juga: Barcelona Melaju Perempat Final Liga Champions, Gebuk Napoli dengan Agregat 4-2
Apalagi saat ini PSS sedang terancam turun kasta dan butuh banyak kemenangan agar bisa bertahan di Liga 1.
Laskar Sembada kini hanya selisih tiga angka dari Persita Tangerang di zona merah. Persita sendiri akan menghadapi Arema FC malam nanti. Bila Persita menang lalu PSS kalah dari Borneo FC, poin kedua tim sama.
Tidak ada yang menginginkan hasil itu di tubuh PSS sehingga Risto mau tidak mau harus tampil beringas di Stadion Manahan lusa.
Risto memahami betul tugas itu sejak menggantikan posisi Bertrand Crasson sebagai pelatih lalu menganggap situasi terkini sebagai tantangan yang harus dilalui.