Jepang, Korea Selatan, Australia dan Iran, adalah tim-tim yang paling banyak memanggil legiun asing mereka untuk Piala Asia 2023.
Keempat tim itu berhasil mencapai perempat final, tetapi hanya Iran dan Korea Selatan yang melenggang ke semifinal.
Sayang, mereka gagal masuk babak final. Qatar yang seluruh pemainnya bermain di liga domestik, justru lolos ke partai puncak ini.
Baca Juga: Gudang penimbunan BBM ilegal di Ogan Ilir digerebek polisi, ini barang yang disita
Mereka menghadapi Yordania yang kebanyakan bermain di dalam negeri tapi memiliki pemain paling menonjol yang bermain di Eropa, yakni gelandang Musa Al-Taamari yang bermain bersama Montpellier di liga utama Prancis.
Sekalipun produk domestik, Qatar tak terpisahkan dari kutub-kutub sepak bola global, terutama Eropa, berkat hadirnya sejumlah pemain eks Eropa di sana, termasuk yang memang warga negara Eropa.
Di klub-klub papan atas Qatar bermain pemain-pemain kaliber atas, seperti Marco Verratti, Phillippe Couthinho, Julian Draxler, dan Rafinha.
Pemain-pemain kelas dunia lainnya bermain di klub-klub jauh lebih kaya di liga Arab Saudi, termasuk Cristiano Ronaldo, Neymar, Riyad Mahrez, Sadio Mane, Karim Benzema, dan banyak lagi.
Baca Juga: Libur Imlek, Ancol diserbu pengunjung, ini wahana yang mereka kunjungi
Demikian pula dengan klub-klub Uni Emirat Arab yang juga tak asing untuk pemain-pemain asal Eropa atau alumni liga-liga Eropa.
Oleh karena itu, kendati hampir seluruh pemain Qatar yang berlaga dalam Piala Asia 2023 berasal dari klub domestik, pemain-pemain mereka termasuk striker Akram Afif terbiasa dengan iklim kompetitif Eropa berkat kehadiran para pemain eks Eropa di negerinya.
Perkembangan ini sedikit banyak meningkatkan kualitas permainan dan kompetisi sepak bola Asia, yang tercermin selama Piala Asia 2023 di Qatar.
Baca Juga: Pemilih muda diskusikan isu lingkungan dan pemilu lewat film pendek, ini suara mereka
Kentara di Afrika
Bukti lebih kuat adanya pengaruh Eropa terlihat dalam Piala Afrika 2023.