HARIAN MERAPI - Winger PSS Sleman asal Jepang, Kei Sano, pulang kampung ke Jepang setelah masa peminjamannya di Sada Sumut FC berakhir.
Pemain asing asal Jepang Kei Sano yang dipinjamkan pada transfer paruh musim itu menilai pulang ke Jepang adalah keputusan logis mengingat tak ada tempat untuknya di PSS Sleman.
"Begitu liga berakhir di bulan Februari, saya sudah berencana untuk kembali ke PSS sampai akhir April. Namun, karena keadaan di tim, saya memutuskan untuk kembali ke Jepang," tulis Kei Sano di instagram pribadinya, @kei_sano0403.
Baca Juga: Update, bus terguling di Bukit Bego, polisi sebut tiga penumpang tewas, ini datanya
Kei Sano didatangkan PSS Sleman di bursa transfer awal musim. Sebelum dikontrak PSS, ia pemain berusia 31 tahun itu bermain di Sirens FC, klub kasta tertinggi Liga Malta.
Performa Kei bersama PSS Sleman di awal musim terbilang cukup baik. Ia juga selalu menjadi pilihan utama Marian Mihail.
Namun, permainannya menurun seiring menukiknya performa tim Super Elja sehingga manajemen memutuskan untuk meminjamkannya di putaran kedua ke Sada Sumut FC.
"Ada begitu banyak pasang surut seperti roller coaster. Memang jauh dari hasil yang meyakinkan tetapi tahun ini sudah menjadi musim yang membuat saya bahagia," sambung pemain yang memulai karier profesionalnya di St.Andrew Liga Malta itu.
Baca Juga: Ulah geng motor di Sukabumi resahkan masyarakat, ini tindakan tegas polisi
Peran Kei Sano di PSS Sleman digantikan Elvis Kamsoba, winger kelahiran Burundi yang bermain untuk Sepahan FC di Liga Iran.
Untuk menambah daya dobrak, manajemen juga mendaratkan Ajak Riak dari South Melbourne. Namun, keduanya belum memberi kontribusi positif bagi Laskar Sembada.
Ajak dan Elvis belum mencetak gol dalam lima pertandingan yang sudah mereka jalani. Performa Kei bersama PSS dalam lima laga bersama PSS lebih baik dibanding Ajak dan Kamsoba. Kei menyumbang dua gol, di laga ke-3 dan ke-4 bersama PSS.
Baca Juga: Pemilih Pemula di Kulon Progo Mencapai 46.561 Orang, Setara dengan Lima Kursi di DPRD
Situasi ini membuat penggawa anyar PSS Sleman itu kerap menerima kritik pedas. Ajak merasa penilaian terhadapnya masih terlalu dini.