HARIAN MERAPI - Tim pelatih PSS Sleman punya banyak pekerjaan usai dihantam Dewa United 1-3 pada pekan ke-15 BRI Liga 1 di Indomilk Arena.
Satu di antara pekerjaan PSS Sleman pada BRI Liga 1 adalah mengurangi ketergantungan pada pemain pilar.
PSS Sleman harus menemukan strategi terbaik agar memaksimalkan komposisi yang ada di atas lapangan saat berlaga di BRI Liga 1.
Baca Juga: Kasus kematian Mirna heboh lagi, ini tanggapan Lemkapi
Pasalnya, hingga pekan ke-15 BRI Liga 1 ini Laskar Sembada kerap tampil buruk saat Jonathan Bustos, Hokky Caraka, Thales Lira, dan Jihad Ayoub absen.
Besarnya ketergantungan pelatih PSS Sleman Marian Mihail kepada empat pemain itu bukan rahasia lagi.
Absennya Bustos bikin PSS Sleman kehilangan taring. Tak ada pemain yang punya umpan terukur dan tendangan jarak jauh mematikan dalam tim.
Sehingga tiap serangan PSS Sleman pada BRI Liga 1 sangat mudah dibaca lawan.
Baca Juga: Pemkab Sukoharjo larang KPM jual bantuan beras, ini sebabnya
Mengganti taktik dengan mengedepankan direct football pada pemain depan macam Ricky Cawor dan Yevhen Bokhasvilli bukan solusi.
Marian sendiri mengakui ketergantungan itu. "Bustos pemain yang sangat penting," katanya.
"Ketika dia tak main sangat sulit memainkan sepakbola yang sama seperti biasanya," keluh Marian Mihail.
"Kami coba main direct pada Ricky, Sano dan Baha, tapi sulit memainkan pola yang sama seperti sebelumnya," lanjutnya.
Baca Juga: Nikah Unik di Bantul, Pasangan Pengantin Dikirab dengan Gerobak Hias