HARIAN MERAPI – Sebagian ibu-ibu pengurus dan anggota Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Godean Sleman bergabung dalam kelompok seni angklung bernama Aisyiyah Godean (Aigo) Voice.
Dengan pelatih sekaligus dirigennya, Ambar Purnomo, Aigo Voice pernah tampil menyemarakkan berbagai acara terlebih yang diprakarsai oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) maupun PCA Godean.
Seperti halnya ketika PCM-PCA Godean menjadi tuan rumah pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musyda) Pimpinan Daerah Muhammadiyah/Aisyiyah (PDM-PDA) Sleman, belum lama ini, Aigo Voice tampil melantunkan tiga judul lagu yang sudah dikenal berbagai kalangan.
Setelah tiga lagu dilantunkan Aigo Voice pada saat prosesi pembukaan Musyda PDM-PDA Sleman tersebut, segenap hadirin memberikan tepuk tangan. Termasuk pula tamu-tamu yang duduk di kursi VIP, seperti Bupati Sleman, Dra Hj Kustini Sri Purnomo.
“Seni angklung memang cocok untuk menyemarakkan berbagai acara. Selain itu, mulai dari anak-anak sampai lansia akan bisa memperoleh manfaat dengan belajar seni angklung,” papar Ambar Purnomo.
Alumni Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya UNY ini menjelaskan, selain melatih angklung di Aisyiyah Godean, ada pula cabang Aisyiyah lainnya, kelompok di sekolah-sekolah maupun sejumlah sanggar seni.
Baca Juga: Bantul Inclusive Carnival 2023, tandai kesiapan masuk jejaring kota kreatif dunia
Menurutnya, seni angklung mengandung unsur-unsur atau nilai-nilai positif, antara lain pentingnya kerjasama dan disiplin.
Bahkan dapat dijadikan sarana pengembangan karakter, meningkatkan kepekaan akan suara, mempertajam memori, membangun kepercayaan diri serta Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
“Dengan mempelajari lagu-lagu yang liriknya mempunyai banyak makna juga bisa diperoleh banyak manfaat. Selain itu juga ada sisi hiburannya,” tandas Ambar.
Adapun lagu yang dilantukan Aigo Voice saat menyemarakkan pembukaan Musyda PDM-PDA Sleman dengan salah satu tamu VIP-nya Bupati Sleman, sebagai berikut:
Pertama, lagu berjudul Alhamdulillah milik Opick yang dirilis pada 2011 silam. Lagu ini antara lain menggambarkan tentang rasa syukur manusia kepada Sang Pencipta.
Kedua, lagu Bengawan Solo karya Gesang yang menceritakan seputar aliran Sungai Bengawan Solo. Lagu legendaris ini diciptakan Gesang pada 1940 silam dan sudah banyak dilantunkan oleh musisi/vokalis kondang.
Ketiga, lagu bertema saling memaafkan yaitu berjudul Selamat Hari Lebaran. Lagu asli Selamat Hari Lebaran di ciptakan oleh Ismail Marzuki.