HARIAN MERAPI- Empat seniman asal Jakarta menggelar pameran drawing (menggambar) berjudul 'Shadow of Truth' di Studio Kalahan, Gamping, Sleman sejak 5 Juli hingga 1 Agustus 2025 mendatang.
Keempat senimannya, yaitu Adikara Rachman, Arief Witjaksana, Bintang Perkasa dan Reydo Respati. Sedangkan sebagai kurator (perencana, pengorganisasi dan pelaksana) pameran, Aa Nurjaman SSn.
Menurut Nurjaman, karya-karya drawing keempat seniman tersebut menandai perubahan konsepsi karya-karya seni rupa dari generasi 1980-2000-an dan karakter karya generasi 2000-2020-an.
Adikara kelahiran tahun 1965, karya-karyanya banyak mengetengahkan metafora naratif terhadap pembungkaman peristiwa-peristiwa menggetarkan antara 1965-1990-an.
Sementara tiga orang lainnya Bintang Perkasa, Reydo Respati, dan Arief Witjaksana adalah seniman kelahiran awal tahun 1990-an yang memulai aktivitas berkarya dan berpameran sekitar pertengahan dekade 2000-an.
“Yakni, ketika eksistensi kesenimanan menjadi terbuka terhadap sistem ijon karya-karya seni rupa yang dipengaruhi oleh pasar seni rupa global,” ungkapnya, baru-baru ini.
Pada masa Adikara, lanjut Nurjaman, memulai eksistensi kesenimanan antara tahun 1980-1990-an yang menjadi kebanggaan adalah bisa tampil di event-event 'avant garde' seperti Biennale.
Baca Juga: Dijual Bebas di Warung Hingga Marketplace, Peredaran Rokok Ilegal di Sukoharjo Semakin Meresahkan
Ada juga kompetisi bergengsi dan undangan commission work di museum internasional. Sementara pada periode tahun 2000-an hingga sekarang, eksistensi kesenimanan ditandai oleh tampilnya karya-karya seni rupa di event-event art market.
Antara lain, Art Stage, Art Singapore, Art Hongkong, Art Jakarta, Art Jog dan sejenisnya. Selain itu, pada pameran 'Shadow of Truth’ terlihat adanya penanda perubahan konsepsi-eksistensi kesenimanan.
Yaitu, dalam kurun waktu antara 1980-an hingga 2025, sekarang ini.
Perubahan konsepsi-eksistensi kesenimanan yang mereka jalani tengah menimbulkan kesadaran untuk mempertanyakan kembali apa yang terjadi di depan mata mereka.
Baca Juga: Wamenperin Dorong Peningkatan Daya Saing Sektor Perkeretaapian Lewat Penguatan Komponen Lokal
“Apakah kenyataan yang dilihat mereka adalah sebuah kebenaran? Ataukah kebenaran itu hanyalah ilusi belaka seperti yang terdapat dalam game-game online, film, iklan dan lain sebagainya,” urai Nurjaman.