"Selain menguras kemampuan akting dalam gerak pantomim, juga harus dapat menterjemahkan makna lagu itu secara baik. Sehingga muncul cahaya senter serta hati yang menyala dari dalam tubuh," katanya.
"Konsep pertunjukan ini memang berbeda dari pertunjukan lainnya yang pernah kita kolaborasi bersama Fafa. Pada pertunjukan Melambat ini terasa lebih menantang," lanjutnya.
Mengangkat inspirasi Menunggu Godod yang merupakan lakon klasik tahun 50an, dalam pandangan Fafa hal ini masih relevan untuk dijadikan pertunjukan yang menghibur dan menjadi sarana kontemplatif di tengah hingar bingar zaman saat ini yang sepertinya serba cepat.
"Suasana Menunggu Godod sepertinya baru dapat terasa pada pertengahan pertunjukan, ketika seorang bertopi dan membawa koper harus menunggu duduk di bangku panjang," kata Fafa.
Baca Juga: OJK Perintahkan Bank Memblokir Rekening yang Terlibat Judi Online
"Saat lagu Kami Mengawasimu atau Mata. Dan dukungan tata lampu saat itu benar benar mengena di tambah kualitas audio yang bagus, saya benar benar kagum dengan tim panggung PSBK," puji Fafa untuk kerabat kerja yang terlibat dalam pementasan yang mendapat apresiasi positif dari penonton yang malam itu hadir meluap. *