RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tetap Siaga, Meskipun Tingkat Hunian Turun Sampai 12,69 Persen

photo author
- Kamis, 26 Agustus 2021 | 17:58 WIB
Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono menunjukkan grafik turunnya tingkat hunian di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/8/2021) (ANTARA/HO-Dokumentasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran)
Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono menunjukkan grafik turunnya tingkat hunian di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/8/2021) (ANTARA/HO-Dokumentasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran)

JAKARTA, harianmerapi.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta tetap menyiagakan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya, meskipun tingkat hunian per Kamis turun sampai menjadi 12,69 persen. Hal itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, salah satunya pasien rawat inap.

“Varian baru bisa muncul seperti halnya varian Delta yang memicu lonjakan kasus Covid-19. Maka, hal terpenting adalah patuh menjalankan protokol kesehatan,” kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, saat menjelaskan pentingnya siap siaga kepada wartawan lewat pertemuan virtual, di Jakarta, Kamis (26/8/2021).

Karena itu, RSDC Wisma Atlet Kemayoran tetap menyiapkan 7.894 kasur untuk mengantisipasi adanya kemungkinan terburuk. “Saat ini kami melakukan konsolidasi pada tenaga kesehatan. Evaluasi kami lakukan dengan tujuan agar pelayanan di sini semakin baik,” kata Tugas, yang saat ini aktif menjabat sebagai Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Jumlah pasien rawat inap RSDC Wisma Atlet Kemayoran per Kamis mencapai 1.002 orang, sementara pada Rabu (25/6) 1.048 orang. Jumlah pasien rawat inap di RSDC Wisma Atlet Kemayoran berkurang 46 orang dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: BMKG Indikasikan ENSO Dapat Berkembang Menjadi La Nina Pada Akhir Tahun

“Alhamdulillah, (jumlah rawat inap, Red.) menurun terus. Pasien Covid-19 di Wisma Atlet saat ini sebanyak 1.002 orang dengan angka hunian 12,69 persen,” kata dia menegaskan.

Jumlah pasien pada Kamis merupakan angka terendah sejak Juni 2021. Di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, jumlah pasien tertinggi tercatat pada 30 Juni 2021 sebanyak 7.894 orang.

Tingkat hunian RSDC Wisma Atlet merupakan salah satu indikator situasi penanggulangan Covid-19 di Indonesia, karena tempat itu merupakan RSDC terbesar di Indonesia, kata Tugas.

“Jika kasus Covid-19 naik, pasti jumlah pasien di Wisma Atlet naik. Demikian juga sebaliknya,” ujar dia.

Kapuskes TNI itu menerangkan ada sejumlah faktor yang membantu turunnya jumlah pasien rawat inap dan kasus positif Covid-19, di antaranya kepatuhan masyarakat dan pembatasan aktivitas.

Baca Juga: Penyidik Polda Metro Jaya Jadwalkan Pemeriksaaan Ayu Ting Ting 31 Agustus

“Tingkat kepatuhan menjalankan protokol kesehatan adalah area hulu mencegah penularan Covid-19. Kami sendiri adalah fasilitas kesehatan atau rumah sakit itu di area hilir yang bertugas merawat pasien Covid-19, sehingga penularan lebih lanjut bisa dicegah. Semoga antara hulu dan hilir terjaga,” kata Tugas Ratmono.

Di samping itu, vaksinasi Covid-19 turut berperan mempercepat terjadinya kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga laju penyebaran penyakit dapat terkendali.

“Vaksinasi terus dipercepat agar terbentuk kekebalan kelompok, sehingga angka penularan menurun,” kata Mayjen TNI Tugas Ratmono, dokter militer asal Kebumen, Jawa Tengah.

Ia yakin jika seluruh pihak kompak dan konsisten taat protokol kesehatan serta mengikuti vaksinasi, maka pandemi dapat cepat terkendali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X