JAKARTA, harianmerapi.com - Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prakoso mengatakan, generasi milenial menghadapi tantangan berat berupa ideologi transnasional.
Menurutnya tantangan itu akan terus mengintai generasi milenial.
“Berbagai tantangan akan terus mengintai, utamanya ideologi transnasional,” kata Prakoso ketika memberikan sambutan dalam seminar bertajuk “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh: Membumikan Pancasila di Kalangan Mahasiswa/Taruna”, dalam webinar, Kamis (26/8/2021).
Ideologi transnasional merupakan ideologi yang menyebar dan dianut oleh banyak negara akibat perbatasan ekonomi dan sosial antarnegara semakin kabur. Persebaran ideologi ini, bagi Prakoso, difasilitasi kemajuan teknologi ketika memasuki era digitalisasi.
Baca Juga: KPK Kembali Periksa 3 Saksi Dikonfirmasi Soal Proses Lelang Proyek di Banjarnegara
Oleh karena itu, perkembangan teknologi 5G yang saat ini diupayakan pemerintah akan menjadi tantangan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi milenial untuk mempertahankan ideologi Pancasila di Indonesia.
“Ini adalah tantangan kita bersama,” tutur Prakoso.
Terdapat berbagai jenis ideologi transnasional, dan salah satunya adalah ideologi transnasional radikal yang bertentangan dengan ideologi Pancasila, seperti yang dianut Taliban. Untuk melindungi generasi milenial agar tidak terpengaruh ideologi tersebut, maka Prakoso menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila.
“Generasi milenial, kalian adalah pewaris Negara Kesatuan Republik Indonesia. Harus tegak selama-lamanya di atas dasar Pancasila,” ucapnya.
Baca Juga: IPW Menilai Tindakan Kapolri Mutasi Kapolda Sumsel Sudah Tepat Terkait Dana Hibah Rp 2 Triliun
Menurut Prakoso, penting bagi generasi milenial untuk memanifestasikan nilai-nilai Pancasila dalam membentuk karakter diri, khususnya dalam setiap laku dan tindakan ketika bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Ini adalah model awal bagi anak-anak kami untuk menyongsong masa depan, baik sebagai calon aparatur sipil negara (ASN) atau generasi pewaris nilai-nilai Pancasila,” kata Prakoso.