Inilah Cerita Anak Tukang Bakso yang Sukses Jadi Prajurit TNI AD

photo author
- Rabu, 25 Agustus 2021 | 12:56 WIB
Juminto​​​​​, ayah dari Serda Dodi Wardiono memakaikan seragam prajurit TNI AD sang anak sebelum Dodi berangkat kembali bertugas.  (ANTARA/HO-TNI AD)
Juminto​​​​​, ayah dari Serda Dodi Wardiono memakaikan seragam prajurit TNI AD sang anak sebelum Dodi berangkat kembali bertugas. (ANTARA/HO-TNI AD)


JAKARTA, harianmerapi.com- Seorang anak tukang bakso bernama Dodi Wardiono berhasil menjadi prajurit TNI AD berpangkat Serda. Ia menceritakan kisahnya bisa berhasil menjadi prajurit TNI Angkatan Darat serta mengabdi untuk bangsa dan negara.

Serda Dodi Wardiono dalam siaran TNI AD diterima di Jakarta Rabu (25/8/2021), mengaku usahanya menjadi prajurit TNI AD tidaklah mudah, melainkan melalui proses berliku.

Dodi bahkan sampai tujuh kali mendaftar baru bisa berhasil menjadi prajurit TNI Angkatan Darat. Kini, dia bertugas di Dinas Penerangan TNI AD, bagian videografi.

"Setiap ada pembukaan saya daftar, sampai tujuh kali totalnya saya daftar," kata Dodi.

Baca Juga: KPK Minta Maksimalkan Data Kependudukan dalam Penyaluran Bansos Agar Tak Terjadi Kerugian Negara

Dikatakan bahwa cita-citanya menjadi prajurit TNI AD ditanggapi pesimistis oleh keluarganya karena cerita-cerita yang beredar di tengah masyarakat kalau menjadi prajurit harus menyediakan uang dalam jumlah tertentu.

"Saya modal nekat dan niat, saya bilang sama orang tua saya biar saya coba sendiri, saya jalani sendiri cukup dengan doa, insyaallah. Alhamdulillah, terkabul dengan doa orang tua," katanya lagi.

Juminto​​​​​, ayah Serda Dodi Wardiono yang berprofesi sebagai tukang bakso, menyebutkan dari usia 7 tahun anaknya sudah bercita-cita jadi prajurit TNI AD. Namun, dia mengaku tidak sanggup dengan cita-cita anaknya karena mendengar untuk menjadi prajurit memerlukan biaya yang sangat besar.

Baca Juga: Pertamina Lepasliarkan 206 Tukik Lekang di Pantai Sodong Cilacap

Sementara itu, Juminto hanya seorang pedagang kecil, yang awalnya menjadi pedagang bakso keliling menggunakan gerobak, kemudian cuma bisa mengontrak di rumah sederhana.

"Cerita jadi prajurit perlu biaya besar itu bohong, ternyata tidak pakai biaya," kata Juminto.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X