Bamsoet Ingatkan Ancaman 'Bom Waktu' Karena Generasi Milenial Kurang Paham Pancasila

photo author
- Sabtu, 7 Agustus 2021 | 17:03 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. ( ANTARA/HO-MPR RI/pri.)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. ( ANTARA/HO-MPR RI/pri.)


JAKARTA, harianmerapi.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan khawatir rasa nasionalisme di kalangan generasi muda, terutaman kaum milenel, telah pudar. Ini sungguh membahayakan karena suatu saat bisa menjadi 'bom waktu' bagi Indonesia.


Pernyataan Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet itu disampaikan saat mengomentari hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang mencatat bahwa masih ada sekitar 10 persen generasi milenial yang setuju untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Ini tentu sangat membahayakan.

“Jika tidak disikapi dengan hati-hati dan bijaksana, akan menjadi 'duri dalam daging' dalam pembangunan wawasan kebangsaan. Bahkan dapat menjadi 'bom waktu' yang dapat meledak ketika mendapatkan momentum," kata Bamsoet, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (7/8/2021).

Baca Juga: Warga Semarang Berbondong-bondong Isi Ulang Oksigen Gratis Bantuan Walubi di Balaikota

Selain CSIS terdapat lembaga lain yang juga melakukan survei terkait Pancasila di kalangan milenial. Komunitas Pancasila Muda merilis hasil survei mereka pada akhir Mei 2020. Tercatat ada sekitar 19,5 persen generasi muda menganggap bahwa Pancasila tidak relevan bagi kehidupan.

“Bahkan sebagian responden berpandangan Pancasila hanyalah istilah yang tidak benar-benar dipahami maknanya,” tutur Ketua MPR RI tersebut dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Malaysia (PPI Malaysia) yang diselenggarakan di dalam jaringan.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan, berdasarkan Sensus Penduduk 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2021, tercatat jumlah penduduk Indonesia mencapai 270,2 juta jiwa. Sebanyak 70,72 persen penduduk usia produktif, dan hampir 69 persen, atau sekitar 131,6 juta jiwa, adalah sumber daya manusia potensial yang berusia antara 15 hingga 44 tahun.

Baca Juga: Orang Rindu Berwisata, Bakal Ada Letupan Luar Biasa Usai PPKM


Generasi milenial, ketika kemerdekaan Indonesia telah genap 100 tahun, akan menjadi penerus estafet kepemimpinan. Bila tidak dibekali dengan wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme, maka akan berbahaya bagi Indonesia.

“Saat ini adalah waktu yang tepat bagi kita menyiapkan generasi muda bangsa untuk menyongsong era Indonesia Emas," ucap Bamsoet.

Oleh karena itu, berdasarkan pentingnya peran generasi milenial pada tahun 2045 nanti, Bamsoet berupaya untuk mengajak generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa Indonesia, untuk mulai berperan aktif dalam menyampaikan narasi kebangsaan.

“Untuk menumbuhkembangkan semangat nasionalisme, membangun karakter, dan wawasan kebangsaan,” tuturnya melanjutkan.

Baca Juga: Jerink Jadi Tersangka, akan Diperiksa Polda Metro Senin

Ketua DPR RI ke-20 ini mengkhawatirkan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda akan semakin memudar akibat derasnya arus globalisasi. Untuk itu, melalui karya nyata dan narasi-narasi kebangsaan, ia berupaya membangkitkan semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan generasi milenial.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X