HARIAN MERAPI - Dunia rias pengantin di Jogja pada khususnya mengadapi tantangan makin maraknya make up artis yang menawarkan riasan modern hingga meninggalkan tradisi atau pakem pengantin Jawa.
"Sah-sah saja sebenarnya dengan make up modern. Namun tetap ada modifikasi menggunakan pakem yang ada," ujar perias senior Andy Putra dalam keterangannya kepada wartawan di sela acara ulang tahun di Joglo Sari Dewi Sleman, Rabu (16/11/2022) malam.
Dalam acara itu dia sengaja mewajibkan tamu undangan memakai pakaian adat dari seluruh Indonesia.
Andy berharap dengan pemakaian pakaian adat ini akan menggugah atau menghidupkan lagi rias tradisional yang mengedepankan adat istiadat.
"Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Semua punya adat masing-masing dan itu sangat bagus jika digunakan untuk busana pernikahan atau pesta," tambahnya.
Terkait maraknya fenomena make up artis yang kini banyak dipilih anak muda yang ingin menikah, Andy berharap ada kesadaran untuk tetap mengedepankan pakem tradisional. Jangan hanya make up modern yang tentunya akan menggerus budaya bangsa.
"Meski modern harus tetap gunakan pakem yang ada, ya unsur budaya itu," jelasnya. Oleh karenanya, dia berharap bisa memberi edukasi kepada anak muda tentang pentingnya pakem rias pengantin di era modern ini.
Sehingga perkembangan zaman tak menggerus budaya yang ada. "Salah satu caranya dengan rutin melakukan seminar atau workshop tentang rias pengantin tradisional. Langkah ini bisa jadi kunci untuk mengedukasi generasi muda yang mulai menggemari make up modern," tandasnya.*