HARIAN MERAPI - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan desa wisata yang dikolaborasikan dengan wisata kesehatan.
Agenda tersebut merupakan salah satu program dari lembaga pengabdian masyarakat multi disiplin universitas negeri ternama di Yogyakarta tersebut.
Ketua Tim Pelatihan Multi Disiplin FKKMK UGM, dr Widyandana MHPE PhD SPM menyampaikan, pengembangan desa wisata yang dikolaborasikan dengan wisata kesehatan ini dengan merangkul berbagai disiplin ilmu seperti kedokteran, keperawatan, gizi, ekonomi, pertanian serta farmasi.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia BWF 2022, Hendra/Ahsan dijegal Aaron Chia/Soh Wooi Yik di partai final
“Kita tidak hanya mengajak masyarakat terutama pelaku wisata untuk hidup sehat. Tetapi juga mencakup aspek lain terutama ekonomi,” kata Widyananda disela-sela Pelatihan Budidaya Apotik Hidup, Pengolahan Produk Sehat Unggulan di Desa Wisata Dewi Pinang, Dusun Pules Kidul, Donokerto, Turi, Sleman, Sabtu (27/8/2022).
Menurut Widya, topik yang diangkat tahun ini terkait cara budidaya tanaman apotik hidup yang baik serta cara pengolahan produk sehat sebagai potensi unggulan dengan menghadirkan ahli dan kompeten di bidangnya.
Tujuan budidaya apotik hidup dan pengolahan produk sehat, diantaranya meningkatkan kesehatan masyarakat, baik dari segi kesehatan maupun ekonominya.
Sehingga akan tercapai perilaku hidup sehat (healthy lifestyle) dan mempraktekkan langsung kebiasaan agar selalu sehat (wellness) bagi masyarakat.
“Kita ingin mengembangkan apotik hidup, pola hidup sehat dan mengolah produk sehat,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya memberikan bantuan bibit dan tanaman sekaligus praktek budaya yang baik dan benar. Sehingga nantinya dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan lebih maksimal.
Dijelaskan Widya, agenda multi tahun program pengabdian masyarakat ini juga telah dilaksanakan di Desa Wisata Dewi Pinang dua tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ini bocoran Samsung dengan sistem terbaru yang akan rilis Oktober mendatang
Hanya saja, topik yang diangkat berbeda yang bertujuan untuk pengembangan sebagai destinasi wisata unggulan.
“Di wilayah Kalurahan Donokerta, Turi terdapat beberapa desa wisata yang mempunyaki keunggulan tersendiri. Dewi Pinang sendiri unggul pada tanaman hias terutama puring. Maka kita berusaha untuk menambahkan produk unggulan lain yakni apotik hidup,” terangnya.