Orang Tua Tidak Perlu Panik Bila Menemukan Gejala Awal Hepatitis pada Anak, Begini Langkahnya...

photo author
- Kamis, 12 Mei 2022 | 18:30 WIB
Ilustrasi anak demam  (ANTARA/Pixabay)
Ilustrasi anak demam (ANTARA/Pixabay)

 

JAKARTA, harianmerapi.com - Para orang tua tidak perlu panik bila menemukan gejala awal hepatitis pada anak.

Hal itu dikatakan Dokter Spesialis Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Ade Rachmat Yudiyanto, Sp.A(K), M. Ked(Ped), dalam webinar yang digelar Dompet Dhuafa bertajuk Penyakit Hepatitis Virus Akut pada Anak beserta Pencegahan dan Penanganannya, Kamis (12/5/2022).

"Kalau ada gejala, jangan panik. Segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan," ujar dia.

Gejala awal hepatitis yakni diare, mual, muntah, sakit perut dan dapat disertai demam ringan.

Baca Juga: Babak Final Liga Futsal Nusantara DIY Digelar 20-21 Mei di GOR Among Raga Jogja

Bila gejala ini muncul, selain berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, maka orang tua juga perlu memastikan anak beristirahat total.

Kemudian menjaga asupan cairan anak dan ion tubuh cukup agar tidak jatuh dalam kondisi dehidrasi atau kekurangan cairan yang pada jangka panjang bisa membahayakan kesehatan. Sementara untuk makanan, tidak ada pembatasan khusus (berpedoman pada prinsip gizi seimbang).

"Istirahat total. Semua aktivitas dilakukan di tempat tidur," kata Ade.

Menurut Ade, orang tua sebaiknya tak menunggu gejala lanjutan muncul seperti kulit dan mata kuning hingga penurunan kesadaran yang dapat pada akhirnya mengharuskan pasien dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) dan bahkan dilakukan cangkok hati.

Baca Juga: Kejadian Horor Pendaki Gunung Slamet Hanya Bermodal Nekat, Diganggu Manusia Kerdil

Hepatitis merupakan radang pada sel hati. Saat ini ada parameter yang bisa digunakan untuk memastikannya yakni enzim hati atau Alanine Aminotransferase (ALT) atau Serum Glutamate Pyruvate Trasnsaminase (SGPT) bila nilainya di atas dua kali normal.

Berbicara penyebab, hepatitis bisa disebabkan infeksi dan non-infeksi. Infeksi bisa karena virus (A,B,C, D, E dan G), bakteri atau parasit, sementara non-infeksi misalnya akibat obat, racun, metabolisme.

Sementara berkaca pada kondisi saat ini, menurut Ade, belum satu pun ada data akurat yang bisa menyatakan jelas penyebabnya. Para dokter pun belum berani ini terkait dengan SARS-CoV-2.

Hepatitis akut beberapa waktu terakhir menjadi sorotan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kemudian menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X