KULON PROGO, harianmerapi.com - Inovasi pertanian cabai di lahan pantai Kulon Progo (Cabai PaKu) mendapatkan Penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik 2021 Klaster Kabupaten. Inovasi ini membuat Pemkab Kulon Progo menerima Dana Insentif Daerah (DID).
Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, Cabai PaKu merupakan inovasi dari Pemkab Kulon Progo sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam inovasi ini, lahan-lahan marginal di kawasan pantai yang tidak produktif digunakan untuk pertanian cabai dengan hasil menggembirakan.
"Kami menyampaikan terimakasih atas diberikannya penghargaan atas Inovasi Cabai PaKu. Keberhasilan ini tidak lepas dari semangat masyarakat pesisir pantai serta bimbingan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispartan)," kata Sutedjo, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga: Bejat! Pedofil Berinisial FWR itu Cabuli 30 Anak di Bawah Umur
Ia menguraikan, pada inovasi Cabai PaKu durasi tanaman dapat lebih panjang sehingga panen petik bisa mencapai 14 sampai 18 kali atau hampir dua kali lipat dibandingkan penanaman cabai di lahan sawah.
"Dari segi kualitas, produksi cabai di lahan pantai warnanya merah mengkilap, berbeda dengan produksi cabai di sawah yang lebih kusam. Selain itu, harganya pun berbeda dan lebih stabil pada cabai pantai,” urai Sutedjo.
Ia menjelaskan, inovasi ini bisa direplikasi dan diterapkan di semua daerah yang mempunyai lahan pantai. Karenanya, Cabai PaKu layak mendapatkan penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dan menerima DID.
Acara Penerimaan Penghargaan Top Inovasi Pelayananan Publik 2021 oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berlangsung secara daring di Command Room, Dinas Kominfo Kulon Progo.
Pada kesempatan itu, Prof Dr Diah Natalia selaku Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB sekaligus Ketua Tim Sekretariat KIPP 2021 mengatakan, penghargaan tersebut diberikan untuk mencapai strategi peningkatan pelayanan dan menumbuhkan motivasi pada sektor pemerintahan.
Baca Juga: Prof Zubairi Djoerban Ingatkan ODHA Jangan Putus Konsumsi Obat dan Konseling
"Sasarannya adalah penyelenggara pelayanan publik baik kementerian, lembaga pemerintah daerah, BUMN dan BUMD yang melaksanakan Public Service Obliglation dengan prestasi di bidang pelayanan publik," kata Diah.
Dalam Kompetisi Top 45 Inovasi Pelayanan Publik terdapat tiga kelompok yakni kelompok umum, khusus dan replikasi. Tahun ini, sasaran penghargaan terdiri dari dari empat kementerian, tiga lembaga, empat pemerintah provinsi, 25 pemerintah kabupaten, delapan pemerintah kota dan satu BUMN.*
