JAKARTA, harianmerapi.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa semua obat antivirus yang beredar saat ini harus melalui uji klinis.
Wiku menegaskan hal itu terkait munculnya obat antivirus Covid-19 Molnupiravir. "Tahapan ini (uji klinis) adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan sebelum obat layak digunakan secara umum oleh masyarakat umum," ujar Wiku dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Ia mengatakan, pada prinsipnya Indonesia terbuka dengan semua alternatif jenis pengobatan karena semata-mata tujuan bersama, yakni meningkatkan kesembuhan setinggi-tingginya.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Akreditasi Kampus Agar Gampang Cari Pekerjaan dan Lolos CPNS
"Ke depannya, pemerintah akan segera menginformasikan update terkait perkembangan obat dan material kesehatan untuk mendukung pelayanan Covid-19," kata Wiku.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kementeriannya akan melakukan evaluasi dan uji klinis terhadap obat-obat Covid-19 yang beredar.
"Kementerian Kesehatan terus bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan rumah sakit-rumah sakit vertikal untuk melakukan review dan uji klinis dari semua obat-obatan baru," ujarnya.
Baca Juga: Cikal Bakal TNI Datangi Markas Denpom, Bangga TNI Makin Hebat
Ia mengemukakan, evaluasi dan uji klinis akan dilakukan terhadap obat-obatan, baik yang sifatnya manoklonal antibodi hingga obat-obatan antivirus baru seperti Molnupiravir dari Merck & Co.
"Jadi obat-obatan tersebut sudah kita 'approach' (pendekatan) pabrikannya, dan kita sudah juga merencanakan untuk beberapa sudah mulai uji klinis," katanya.
Ia mengharapkan pada akhir tahun ini sudah diketahui obat-obat Covid-19 yang cocok untuk masyarakat Indonesia.*
