Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Alami Pembengkakan Rp 4,1 Triliun, Anggota DPR Minta Diaudit

photo author
- Minggu, 26 September 2021 | 14:11 WIB
Pekerja mengoperasikan alat berat untuk menyelesaikan lintasan pada proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di Lembah Teratai, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (8/8/2021). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan dilaksanakan pada Oktober 2022 mendatang .  (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Pekerja mengoperasikan alat berat untuk menyelesaikan lintasan pada proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di Lembah Teratai, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (8/8/2021). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan dilaksanakan pada Oktober 2022 mendatang . (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

JAKARTA, harianmerapi.com - Anggaran proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dilaporkan mengalami biaya konstruksi (cost overrun) sebesar Rp 4,1 triliun. Terkait hal itu, anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menginginkan adanya audit investigasi.

Hal tersebut disampaikan Herman Khaeron dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (26/9/2021). Ia menyatakan hingga saat ini belum dilakukan pendalaman terkait penyebab pembengkakan biaya proyek kereta cepat tersebut.

Untuk itu, ujar dia, perlu agar proyek tersebut segera diaudit oleh BPK RI dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sehingga usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang akan diberikan memiliki landasan hukum yang kuat.

Baca Juga: Musisi Asal Yogya Citra Scholastika Rambah Bisnis Kos-kosan Buat Nambah Pemasukan

"Kami belum memutuskan untuk memberikan Penyertaan Modal Negara melalui PT Kereta Api. Syarat utama adalah adanya hasil pemeriksaan BPK dan BPKP," katanya.

Dengan syarat utama tersebut, lanjutnya, maka ke depannya juga agar dapat clear and clean serta memenuhi unsur Good Corporate Governance.

Namun, Herman menilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung perlu tetap dilanjutkan meski target pembangunannya harus mundur.

Baca Juga: Kabar Gembira, Ada Diskon Penerbangan bagi Penonton PON XX di Papua, Ini Syaratnya

Untuk itu, ia mengutarakan harapannya agar proyek kereta cepat yang diproyeksikan dapat beroperasi pada 2023 itu ke depannya tidak membebani keuangan negara secara berkelanjutan.

"Yang penting adalah proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini harus betul-betul memiliki nilai manfaat bagi masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan proses pengerjaan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 73 persen dan moda transportasi mutakhir itu akan menjalani uji coba pada akhir 2022.

Baca Juga: Inilah Bahayanya Merokok di Dalam Mobil

Jokowi mengharapkan proyek strategis itu dapat terintegrasi dengan moda transportasi lainnya seperti kereta cepat ringan (Light Rapid Train/LRT) dan Moda Raya Terpadu (MRT) di DKI Jakarta agar menciptakan efisiensi waktu dan jarak tempuh untuk meningkatkan daya saing kegiatan ekonomi.

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung juga diharapkan Presiden Jokowi untuk menyertakan transfer teknologi ke tenaga kerja domestik.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X