Vaksin Covid-19 Saat Ini Masih Ampuh Hadapi Corona Varian Baru, Simak Penjelasan Guru Besar FK UI

photo author
- Rabu, 15 September 2021 | 12:26 WIB
 Tangkapan Layar Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama memberi paparan pada sesi seminar bertajuk “Penanganan COVID-19 di Indonesia” yang diikuti dari kanal Youtube ANTARA TV Indonesia di Jakarta, Kamis (8/7/2021). ( ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Tangkapan Layar Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama memberi paparan pada sesi seminar bertajuk “Penanganan COVID-19 di Indonesia” yang diikuti dari kanal Youtube ANTARA TV Indonesia di Jakarta, Kamis (8/7/2021). ( ANTARA/Genta Tenri Mawangi)


JAKARTA, harianmerapi.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama berpendapat vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia saat ini masih ampuh digunakan untuk menangani varian baru virus Corona, termasuk varian Delta.


"Meski efikasi vaksin sekarang turun karena ada mutasi atau varian baru, tetapi sejauh ini walaupun turun masih bisa dipakai untuk menangani varian-varian yang ada sampai saat ini terutama mencegah penyakit berat dan kematian," kata dia di sela Kuliah Pakar bertajuk "Peran Biomedis di Era dan Pasca Pandemi" yang digelar Universitas YARSI, Rabu (15/9/2021).

Vaksin Pfizer-BioNTech misalnya. Analisis yang dilakukan Public Health England, seperti dikutip Healthline menunjukkan, vaksin ini kira-kira 80 persen efektif mencegah infeksi dari varian Delta.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Lava Pijar 10 Kali Hingga 1.500 Meter Arah Barat Daya

Hasil ini didapat setelah para peneliti menganalisis 14.019 orang pasien dan 166 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit wilayah Inggris.

Dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech sekitar 88 persen efektif melawan penyakit simtomatik dan 96 persen efektif mencegah pasien dengan varian Delta menjalani rawat inap.

Sebuah studi laboratorium kecil yang dilakukan para peneliti New York memperlihatkan, vaksin berbasis mRNA yakni Pfizer dan Moderna efektif sekitar 94-95 persen efektif mencegah Covid-19 dengan varian Delta.

Baca Juga: Indonesia Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Asia Tenggara

Vaksin Pfizer sendiri diketahui memiliki efikasi sebesar 95 persen infeksi SARS-CoV-2.

Sementara itu, untuk Sinovac, dua suntikan vaksin memberikan kemanjuran 59 persen terhadap varian Delta, 70,2 persen untuk Covid-19 kategori sedang dan 100 persen untuk kasus parah, ungkap sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou seperti dikutip dari Xinhua.

Dalam studi itu, peneliti melibatkan 628 orang pasien termasuk 153 orang yang terkonfirmasi Covid-19 dengan varian Delta.

Baca Juga: Pesawat Rimbun Air Ditemukan di Ketinggian 2.400 Meter di Bilogai, Begini Kondisi 3 Kru

Menurut Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara itu, bila nantinya efikasi semakin turun maka upaya yang bisa dilakukan ialah modifikasi vaksin bukannya membuat vaksin baru.

"Kalau nanti turun lagi, maka bisa dilakukan modifikasi. Jadi tidak perlu bikin vaksin baru. Sekarang masih belum (turun). Jangan berpikir nanti kalau turun lagi kita harus memulai lagi, prosesnya menunggu setahun lagi baru ada vaksin. Modifikasi, cukup cepat 6-8 minggu," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan para peneliti dari Texas. Mereka, seperti dikutip dari News Medical mengatakan perlunya memodifikasi vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan agar sesuai dengan varian yang beredar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X