JAKARTA, harianmerapi.com - Harga swab test PCR yang tinggi menjadi kendala untuk melakukan tracing. Namun ternyata penurunan yang baru saja dilakukan pemerintah, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara dengan biaya tes termurah.
Dalam instruksi pemerintah, harga yang ditetapkan berkisar mulai Rp495 ribu - Rp525 ribu. Ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan tracing dengan tarif yang cukup terjangkau, hasil cepat dan akurat.
Berdasarkan data dari Kemenkes, Indonesia memiliki tarif yang lebih murah dibanding beberapa negara Asia seperti Thailand dengan kisaran Rp1,3 juta – Rp2,8 juta untuk sekali swab test PCR. Sedang Singapura seharga SGD 160 atau Rp1,5 juta untuk layanan swab test PCR.
Baca Juga: Dukung Wisata Harta Karun Bawah Laut Selayar, KKP Kirim Bantuan Mesin Kompresor
Hal ini berbeda dengan India yang mendapatkan subsidi penuh pemerintah negaranya, serta alat swab test PCR, reagen yang digunakan hingga obat-obatan yang diproduksi sendiri.
Tidak heran, tarif untuk swab test PCR di negeri tersebut jauh lebih murah dari Indonesia dan bahkan negara-negara berkembang lainnya.
"Jika saja Indonesia sudah bisa memproduksi reagen dan komponen pendukung Swab Test, pasti harganya bisa dikontrol, dikendalikan dan murah. Kendala saat ini adalah kita masih menggunakan reagen dan komponen impor dan biaya investasi yang tinggi terutama alat laboratorium yang digunakan," ujar Dicky Gunawan, epidemiolog dalam keterangan resminya pada Selasa (24/8/2021).
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 1: Rumah Tangga Baru yang Sepi
Salah satu fasilitas kesehatan yang sudah menerapkan harga baru untuk tes usap PCR adalah Bumame Farmasi. James Wihardja selaku Direktur Utama Bumame Farmasi mengatakan pihaknya berusaha maksimal untuk memberikan solusi bagi masyarakat agar bisa menggunakan layanan swab test PCR dengan mudah, aman, cepat dan dengan tarif yang lebih terjangkau.
"Kami juga menjamin tingkat akurasi terbaik bagi masyarakat melalui layanan dan laboratorium mandiri yang dilengkapi komponen-komponen berkualitas terbaik," kata James.
Pada akhir Juli lalu, angka penularan dapat mencapai 56.747 kasus aktif per hari, kini kasus harian berada pada sekitar 20.000 kasus per harinya.
Baca Juga: Sedekah Subuh, Amalan Dahsyat Terkabulnya Doa dan Hajat
Program pembatasan sosial secara berkala yang diterapkan sudah membawa dampak yang cukup signifikan pada angka kasus harian, ditambah lagi dengan penurunan harga swab test PCR yang saat ini menjadi lebih terjangkau, kesadaran masyarakat untuk melakukan pengecekan secara mandiri melalui Swab Antigen maupun swab test PCR juga kian meningkat, terutama di kota-kota besar. *