“Lele hasil panenan dapat dijual ke pedagang ikan, sebagian dipakai untuk lauk-pauk sendiri. Ada juga yang dibagikan untuk sanak-saudara atau teman-teman,” tambahnya.
Sebelum masa panen, sebut Agus, sering juga ada yang dijaring lalu dimasak sendiri, misalnya digoreng, dibakar, serta mangut. Artinya pula bisa sebagai sumber protein hewani.
Sementara itu menurut salah satu warga Sumberagung Sleman, Heru Duana S dengan memiliki kolam ikan di pekarangan rumahnya, bisa memberi banyak manfaat.
Baca Juga: Manjakan Mancing Mania, Kolam Pemancingan di Mina Warta dan Kedai Blumbang Diisi Nila dan Bawal
Saat ini, ia memelihara nila merah dan koi. Tak jauh dari rumahnya, yakni di rumah orang tuanya (Jupri), ada kolam di barat rumah antara lain diisi ikan gurame biasa, nila, gurame padang dan koi.
Dengan memelihara ikan tersebut dapat menjadi hiburan tersendiri, misalnya saat libur kerja, sebelum maupun setelah pulang kerja.
“Khusus jenis nila merah, jika sudah layak konsumsi, sering ada yang kami jaring atau pancing lalu dimasak sendiri,” terangnya.
Sedangkan praktisi jual-beli ikan konsumsi, Riyanto asal Betakan Sleman mengungkapkan, lele untuk konsumsi idealnya sudah berisi antara enam sampai 10 ekor per kilogram.
“Kalau nila idealnya berisi tiga sampai enam ekor per kilogramnya,” jelas Riyanto.
Ditambahkan, sebelum membeli ikan-ikan di pemilik ikan, ia biasa mengecek terlebih dahulu.
Jika ikan-ikan tidak gemuk atau kelihatan kurus-kurus, sebab tak terjamin pakannya serta asal-asalan dalam memelihara, ia biasa tak mau membeli.
“Dalam beternak atau memelihara ikan, soal kualitas pakan yang diberikan setiap hari dan tata kelola air tak dapat disepelekan,” tandas Riyanto.
Adapun jenis pakan untuk lele dan nila, bisa kombinasi pakan buatan pabrik (pelet) dan pakan alami seperti beberapa jenis dedaunan,” paparnya.*