HARIAN MERAPI - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi salah satu dari tiga nama bakal calon presiden (capres) yang disenangi Presiden Joko Widodo.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/9/2022).
"Jelas karena Airlangga adalah menteri dari kabinet Jokowi. Kedua adalah faktor ketua umum partai Golkar yang hingga hari ini solid mendukung Jokowi," terang Herry.
Baca Juga: Kasus tewasnya santri Pondok Modern Gontor, polisi sita barang-barang milik korban
Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena yang mengungkap tiga nama yang disenangi Presiden Jokowi yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Herry menambahkan faktor berikutnya yakni isu ekonomi yang menjadi fokus pemerintahan Jokowi. Sedangkan saat ini Airlangga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"Kemudian isu-isu ekonomi yang menjadi sentral dan menjadi fokus dari pemerintahan Jokowi. Kebetulan juga menterinya atau pimpinannya adalah Airlangga," terusnya.
Menurut Herry, persoalan ekonomi menjadi salah satu alasan kecenderungan Jokowi pada Airlangga yang diprediksi maju sebagai capres di Pemilu 2024. Di sisi lain, isu ekonomi juga tengah menjadi sorotan saat pandemi hingga sekarang kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga: Kejadian horor yang selalu kuingat, sedang tidur diganggu makhluk mengerikan wujud setengah badan
"Ketiga hal ini menjadi faktor kesukaan Jokowi sekaligus juga menjadi faktor yang, menurut saya, menjadi evaluasi tersendiri bagi Airlangga. Karena isu ekonomi per hari ini adalah isu yang nyentrik, populis di kalangan masyarakat, karena bersinggungan dengan realita yang terjadi di masyarakat terutama konteksnya adalah kenaikan harga BBM," sambungnya.
Meski dinilai berkinerja bagus sebagai Menko Perekonomian dengan kemampuan dalam pengendalian inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di kala pandemi, Airlangga juga mendapati sejumlah persoalan utamanya terkait kenaikan harga BBM.
"Kalau klaim jelas bahwa pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi covid-19 agak naik dan bertahan di angka yang cukup baik di antara negara-negara lain, tapi di kondisi internal, gejolak di dalam masyarakat," terusnya.
Baca Juga: Ekonomi digital Indonesia terbesar di ASEAN, makin kuat memasuki masa endemi
Hasil survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan bahwa mayoritas warga tidak setuju terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal itu dinilai akan berimbas pada elektabilitas Airlangga.