Bapak dari tiga anak ini menjelaskan, terserang stroke saat masih bekerja di suatu perusahaan swasta. Selanjutnya ia meminta pensiun dini dan akhirnya bisa membuka usaha mandiri.
Usaha cuci motor-mobil dan karpetnya memperkerjakan dua tenaga. Jika kantin dan kolam pemancingan sudah buka, akan menambah tenaga lagi, sehingga bisa berperan membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
“Dulu sebelum terserang stroke, saya pernah pula membuka usaha cuci motor-mobil dan karpet di kawasan Tajem Sleman. Namun karena ada beberapa kendala akhirnya berhenti,” terangnya.
Baca Juga: Pilkades PAW Di Pati, Panpel antisipasi jika hasil coblosan draw
Meski demikian alat-alat cuci motor-mobil dan karpet masih bisa disimpan dengan baik serta pernah berharap dapat digunakan lagi dengan membuka usaha cuci motor-mobil dan karpet di tempat lainnya.
“Alhamdulillah, usaha cuci motor-mobil dan karpet yang saya kelola semakin banyak yang tahu. Sekarang ini sudah di tanah saya sendiri, tak perlu menyewa,” beber Abdulllah.
Dalam menjalankan usaha tersebut, pihaknya akan berusaha memberi pelayan/servis yang baik sehingga konsumen merasa senang atau tak kecewa.
Baca Juga: Pengalaman misteri Saun, bocah penggemar wayang kulit yang mengidolakan tokoh Gatotkaca
“Khususnya karpet masjid dan mushola jika akan dicuci di tempat kami ada harga khusus, setengahnya dari harga umum,” imbuh Abdullah. *