temanggung

Sosialisasi dan vaksinasi PMK di Temanggung perlu dioptimalkan

Sabtu, 16 Juli 2022 | 22:25 WIB
Petugas melakukan vaksinasi PMK pada ternak (Foto: aArif Zaini Arrosyid)

 

TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Temanggung menilai vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) belum optimal.

DPRD meminta pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) kabupaten tersebut untuk mengoptimalkan vaksinasi PMK.

Anggota DPRD Kabupaten Temanggung Bejo Tursiyam mengatakan dalam penanganan PMK di Temanggung Pemda dalam hal ini DKP3 sudah ada ikhtiar.

Baca Juga: Semnas dan Rakerwil ICMI DIY di UMY, Paku Alam X: Wujudkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin

"DKP3 sudah membentuk Unit Reaksi Cepat (URC) terkait Wabah PMK," kata Bejo Tursiyam, Sabtu (16/7/2022).

Politisi dari PAN itu mengatakan masih perlu adanya sosialisasi pada masyarakat akan pentingnya penanganan wabah PMK kepada warga masyarakat terutama yang mempunyai ternak sapi.

Karena, ujar dia, meskipun sudah ada progam vaksinasi akan tetapi masih belum maksimal tersampaikan ke masyarakat.

Sehingga masyarakat ada yang belum tahu atau baru mengetahui sebagian saja, atau tidak tidak jelas betul.

Baca Juga: Ombak tinggi terjang pantai selatan Yogyakarta merusak sejumlah sarana wisata, ternyata sudah diprediksi BMKG

Dia mengatakan berdasar temuan, ada pemilik ternak yang enggan melaporkan ada sapinya yang mati padahal dugaan kuat terpapar PMK sesuai dengan indikasi.

Dia menilai secara umum penanganan PMK di Temanggung sudah baik namun perlu dioptimalkan.

Kepala DKP3 Joko Budi Nuryanto mengatakan vaksinasi PMK di Temanggung dialokasikan 1000 dosis atau untuk 1000 ekor sapi. Ada persyaratan sapi yang mendapat vaksin diantaranya umur lebih dari 3 bulan, tidak sedang sakit atau sehat.

"Kami terus sosialisasi PMK agar masyarakat memahami dan diaplikasikan sehingga ternak dapat terbebas dari PMK," kata dia sembari mengatakan kasus PMK di Temangung mulai landai.*

Tags

Terkini