JAKARTA, harianmerapi.com - Walikota Pasuruan Drs H Saifullah Yusuf alias Gus Ipul ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027.
Penunjukan Gus Ipul sebagai Sekjen PBNU tersebut merupakan salah satu keputusan dalam rapat bersama tim formatur pada 5 Januari 2022 meliputi kiai, akademisi, aktivis, hingga politisi.
Selain itu ada nama politisi Partai Golkar yakni Nusron Wahid dalam kepengurusan PBNU yang diumumkan di Kantor PBNU Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: Gus Yahya Terpilih jadi Ketua Umum PBNU, Khoirul Umam Berharap NU Tidak Terjebak Poltik Praktis
Nusron Wahid menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU masa khidmat 2022-2027.
Saat pengumuman, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa kepengurusan baru terdiri atas sekitar 180 orang, lebih gemuk ketimbang kepengurusan pada periode sebelumnya.
"Kami berkepentingan untuk menjangkau seluas-luasnya seluruh konstituen sehingga kami membutuhkan personel yang cukup banyak," katanya.
"Kedua, karena visi yang kami usung dengan sendirinya menuntut perkembangan aktivitas berlipat dari sebelumnya, sehingga kami membutuhkan penambahan personel untuk menangani pekerjaan yang besar tersebut," ia menambahkan.
Sebelumnya pada Muktamar NU di Lampung, Jumat (24/12/2021), Gus Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua PBNU setelah unggul dalam pemungutan suara melawan petahana Said Aqil.
Dalam pemungutan suara di Muktamar NU Lampung, Gus Yahya meraup 337 suara, sedangkan KH Said Aqil memperoleh 210 suara.
Sebelum mengerucut ke 2 nama, eks Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Said Ali, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar, dan KH Ramadhan Buayo sempat mengajukan diri. Tapi sayang, ketiganya gagal memenuhi minimal 99 suara.
Dalam kepengurusan Gus Yahya, baru KH Miftachul Akhyar mengisi posisi Rais Aam. Ia terpilih setelah dilakukan musyawarah sembilan anggota Ahlul Walii Wal Aqdi (AHWA) pada Muktamar Ke-34 NU di Universitas Lampung.