KULON PROGO, harianmerapi.com - Potensi pembangunan perumahan di Kulon Progo terus melonjak seiring perkembangan yang terjadi di daerah ini.
Meski demikian, para pengembang mengeluhkan kendala yang dihadapi dalam pembangunan perumahan terutama terkait ketersediaan makam.
Anggota Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Istafid menyampaikan, potensi pembangunan di Kulon Progo saat ini mengalami lonjakan menyusul adanya pembangunan insfrastruktur di wilayah setempat, terutama Yogyakarta International Airport (YIA).
Keberadaan bandara internasional itu menurutnya meningkatkan animo kebutuhan perumahan di Kulon Progo.
Baca Juga: Kerja Appraisal Belum Selesai, Masalah Perumahan Sub Inti Salatiga ‘Menggantung’
"Hanya saja, proses pengurusan perizinan perumahan di Kulon Progo menemui berbagai tantangan, salah satunya terkait pengadaan area pemakaman di kompleks perumahan," kata Istafid, Senin (15/11/2021).
Ia menyebut, pengadaan area makam selama ini menjadi kendala utama dalam pembangunan perumahan di Kulon Progo.
Sebab biasanya, warga masyarakat menolak untuk digabungkan dengan pemakaman umum yang disyaratkan.
Istafid menyebut, selain Apersi, terdapat asosiasi pengembang lain yang tertarik membangun perumahan di Kulon Progo.
Baca Juga: Angkatan Pertama Sekolah Film Kulon Progo Luncurkan Dua Karya
Di antaranya Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (Apernas) dan Real Estate Indonesia (REI).
Seluruhnya juga mengeluhkan persoalan yang sama dalam membangun perumahan di Kulon Progo yakni terkait makam.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyampaikan, pihaknya menyambut baik komitmen para pengembang untuk ikut membangun Kulon Progo, dalam hal ini terkait penyediaan perumahan.
Terlebih saat ini Kulon Progo sedang dalam tahap tumbuh dan berkembang mengingat banyaknya aktivitas pembangunan skala nasional dan internasional di wilayah setempat.