TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Warga di pelosok Temanggung menginginkan pelayanan vaksinasi Covid-19 jemput bola karena mereka kesulitan mengakses pusat layanan kesehatan.
Warga tersebut seperti dari Kecamatan Bejen, Candiroto, Wonoboyo dan Gemawang.
Daerah tersebut berada di sebelah utara Kabupaten Temanggung. Dengan geografis berbukit.
Belum banyak jalan beraspal.
Penghubung antar desa lebih didominasi jalan tatanan batu (kricak) dan rabat beton. Itu pun tidak semuanya mulus. Ada yang rusak, apalagi kini di musim hujan. Jalan tergerus air yang meluap ke jalan.
Baca Juga: Vaksinasi Terus Dikebut, Sebanyak 318.828 Warga Temanggung Sudah Disuntik
Warga Bejen Rohmad (65) mengatakan keinginan warga mendapat layanan vaksinasi Covid-19 jemput bola agar lekas tercipta herd immunity di daerah tempat tinggalnya.
Selama ini vaksinasi berlokasi di Puskesmas atau Kecamatan yang cukup jauh. Apalagi warga yang telah lansia akan kesulitan untuk menuju ke lokasi vaksinasi.
"Kami ingin petugas datang untuk memberikan vaksinasi," kata dia, Kamis (28/10/2021).
Warga Gemawang Supomo (50) menambahkan, warga terkadang malas untuk datang ke lokasi vaksinasi karena jauh dari tempat tinggal sementara warga harus bekerja di ladang.
"Jika bisa petugas yang datang untuk lakukan vaksinasi. Terutama pada warga lansia dan difable," kata dia.
Baca Juga: Bupati Pati Genjot Vaksinasi, Minta Semua Lini Bergerak Habiskan Stok Dosis Vaksin
Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Kristi Widodo mengatakan jaringan internet masih menjadi kendala tim Satgas Covid-19 Kabupaten Temanggung untuk pelayanan vaksinasi pada warga di pelosok.
Maka itu, vaksinasi cenderung berada di pusat kota atau daerah yang terjangkau jaringan internet bagus.
Meski begitu, Pemkab Temanggung terus mengusahakan vaksinasi sampai pelosok-pelosok sehingga dapat menjangkau lebih banyak warga.
Baca Juga: Di Temanggung, Vaksinasi di Pelosok Terkendala Jaringan Internet
"Warga tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di pelosok. Namun kendala utama tidak ada jaringan internet yang stabil," kata Kristi Widodo. *