nasional

Kemenkes Awasi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga di Sekolah Selama PTM

Rabu, 13 Oktober 2021 | 20:41 WIB
Indonesia Hygiene Forum (IHF), Rabu (13/10/2021) ((ANTARA/HO))

JAKARTA, harianmerapi.com - Kementerian Kesehatan terus mengawasi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga di sekolah-sekolah selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal itu dimaksudkan agar sekolah bisa menjadi tempat belajar yang aman dan terlindungi dari potensi penyebaran penyakit, termasuk Covid-19.

"Untuk menjamin keamanan, mutu, dan manfaat alat kesehatan serta Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang beredar di sekolah-sekolah selama PTM terbatas, Kementerian Kesehatan RI terus melakukan pengawasan yang ketat, pra dan pasca peredaran," kata Plt Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan, drg. Arianti Anaya, MKM, dalam webinar Indonesia Hygiene Forum (IHF), Rabu (13/10/2021).

Dia mengatakan, butuh kerja sama sinergis antara pemerintah, industri, penyalur, pemberi layanan kesehatan dan masyarakat harus dilakukan untuk melaksanakan pengawasan, pembinaan, hingga pengendalian sehingga semua sekolah dapat menjadi tempat belajar yang aman, nyaman dan terlindungi.

Baca Juga: Warga yang Diintimidasi oleh Rentenir Diminta Lapor Polisi. Bupati Garut : Tidak Boleh Ada Kekerasan

Arianti mengingatkan masyarakat bahwa proses pemberian vaksinasi Covid-19 yang terus berlangsung harus tetap diikuti dengan perubahan perilaku bersih dan sehat dan selalu menerapkan protokol kesehatan. "Jadi, protokol kesehatan tidak bisa ditawar," katanya.

PTM Terbatas merupakan salah satu manifestasi dari kenormalan baru dan membutuhkan pendekatan “seluruh masyarakat” untuk menjawab tantangan tersebut.

Chief of Water, Sanitation and Hygiene (WASH) Unicef ​​Indonesia Kannan Nadar mengatakan, ada banyak dampak negatif pada anak-anak dari penutupan sekolah yang berkepanjangan dan konsekuensinya semakin parah, terutama bagi anak-anak yang paling rentan yaitu di pedesaan, daerah terpencil, dan mereka yang memiliki disabilitas.

Baca Juga: Hasil Survei Johns Hopkins Menunjukkan Bahwa Minat Masyarakat Indonesia untuk Vaksinasi Cukup Tinggi

"Kondisi ini termasuk meningkatnya angka putus sekolah, penurunan prestasi belajar anak-anak dengan banyaknya peserta didik yang diperkirakan akan mengalami kehilangan belajar, serta dampak pada kesejahteraan psikososial dan kesehatan mental mereka yang disebabkan oleh isolasi sosial yang berkepanjangan – dikombinasikan dengan ketidakpastian ekonomi," kata Kannan.

Di masa PTM terbatas ini, ketersediaan fasilitas air bersih, sanitasi dan kebersihan (WASH) sangat penting untuk kelancaran sekolah.

Cuci tangan pakai sabun perlu diprioritaskan di semua sekolah, permukaan yang bersentuhan harus secara rutin didesinfeksi, dan dana Bantuan Operasional Sekolah perlu secara kreatif digunakan untuk meningkatkan akses WASH dengan tetap menjaga fasilitas yang ada.*

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB