TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Peserta seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) khusus tenaga pendidik di Kabupaten Temanggung berkeluh passing grade yang dinilai terlalu tinggi dan soal tes seleksi terlalu sulit.
Di hari pertama di satu ruangan hanya satu orang yang lolos passing grade sedang di ruangan lain yang lolos 3 orang.
"Secara teknis seleksi dengan CAT memang berjalan lancar, namun ada keluhan dari peserta bahwa passing grade terlalu tinggi dan soalnya sulit," kata Bupati Temanggung Al Khadziq, pada peninjauan seleksi P3K di SMA N 1 Temanggung, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga: WTP 10 Kali Beruntun, Pemkab Sleman Raih Penghargaan dari Kemenkeu
Al Khadziq mengatakan tengah mengumpulkan data-data dan segera mengevaluasi pelaksanaan seleksi P3K. Jika memang passing grade terlalu tinggi dan dirasakan sulit oleh peserta, serta peluangnya sangat kecil, maka kemungkinan Pemerintah Kabupaten Temanggung akan minta kepada kementerian terkait untuk menurunkan passing gradenya.
"Kami akan meminta agar Kementerian Pendidikan dan juga Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara, untuk kiranya nanti bisa menurunkan pasing gradenya agar pelaksanaan tes ini betul-betul dapat merekrut guru yang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh Kabupaten Temanggung," katanya.
Disampaikan, jika pelaksanaan tes dirasa sangat sulit dan passinggrade tinggi, sementara yang berhasil lolos tidak mencapai 80 persen maka Pemerintah Kabupaten Temanggung akan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan guru.
Baca Juga: Desa Wisata Ngargosari Kulon Progo Potensial Jadi Rest Area Jalur Bedah menoreh
Dikatakan berbagai jenis passing grade diantaranya, teknis wawancara, tes tertulis dan sosiokultural. Masing-masing passing grade berbeda untuk masing-masing formasi, seperti untuk guru agama, guru kelas, guru olahraga dan yang lainnya.
Meskipun dalam seleksi, kata dia, ada tes tahap kedua dan ketiga, tapi seyogyanya sejak awal passing grade dan materi tes sudah disesuaikan dengan para peserta yang kebanyakann guru yang sudah lama berwiyata bakti. Passing grade mereka harusnya berbeda dengan calon pegawai yang masih baru lulus. Mereka ini rata-rata sudah berumur diatas 35 tahun.
Dikatakan Pemkab Temanggung sangat menghargai para guru yang sudah berwiyata bakti selama puluhan tahun, sudah sepantasnya Pemerintah memberikan penghargan kepada mereka dan memberikan kemudahan pada tes P3K ini agar mereka bisa diangkat.
Baca Juga: Di Salatiga, Santunan Korban Meninggal Covid-19 Sebesar Rp 1 juta
"Masalah pasing grade dan materi tes kami harapan jangan menjadi halangan menjadi guru yang berwiyata bakti sudah puluhan tahun,"tandasnya.
Dia mengatakan Kabupaten Temanggung membutuhkan sekitar 2.500 guru. Seleksi P3K diharapkan dapat memenuhi setidaknya 2.000 orang guru. *