nasional

Kasus Aktif Covid-19 Bisa di Bawah 100 Ribu, Asal PPKM Berlanjut, Simak Penjelasan Epidemiologi UI

Rabu, 8 September 2021 | 12:46 WIB
Dokumentasi - Ahli Biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dr Iwan Ariawan MSPH dalam 'talkshow' di Jakarta, Selasa (6/4). (ANTARA/Indriani)


JAKARTA, harianmerapi.com - Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan kasus Covid-19 bisa di bawah 100 ribu bila pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terus berlanjut.

"Target itu bisa tercapai jika kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat terus diberlakukan," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (8/9/201).

Ia mengatakan naik atau turun level PPKM harus sesuai dengan indikator masing-masing kabupaten dan kota. Pelonggaran aktivitas juga harus hati-hati dengan memerhatikan upaya pencegahan.

Baca Juga: Tim Inafis Mabes Polri Tiba di Lapas Tangerang Langsung Lakukan Penyelidikan

Tujuannya, agar tidak terjadi penularan. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan yang konsisten dan berkelanjutan serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi menjadi penting, tutur Iwan Ariawan.

 

Presiden Joko Widodo optimistis kasus aktif Covid-19 bisa turun hingga di bawah 100 ribu akhir September 2021. Keyakinan tersebut cukup beralasan mengingat beberapa hari terakhir kasus aktif berada di angka 150 ribuan, ujarnya.

Di satu sisi, Iwan mengingatkan semua pihak perlu mengantisipasi ancaman gelombang ketiga serta virus varian baru. Selain penerapan protokol kesehatan yang ketat, program vaksinasi harus secepatnya menyasar semua penduduk Indonesia.

Baca Juga: Ganjar Minta Vaksinasi Prioritaskan Lansia dan Warga Berisiko Tinggi

"Termasuk anak di bawah 12 tahun. Tentunya setelah ada vaksin yang terbukti aman untuk mereka," ucap Iwan.

Tidak hanya penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi, skrining yang ketat juga harus dilakukan oleh petugas di seluruh pintu masuk menuju wilayah Indonesia, termasuk pelabuhan-pelabuhan kecil.

"Kualitas testing dan tracing harus tetap ditingkatkan," ujarnya.

 Baca Juga: 41 Jenazah Napi Lapas Tangerang Akan Dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk Identifikasi

Jika ada penyebaran kasus secara cepat di satu daerah, segera lakukan pemeriksaan secara whole genome sequencing (WGS). WGS adalah teknik komprehensif yang digunakan dalam proses pengurutan DNA menjadi suatu gambaran genom utuh.*

 

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB