sleman

Dalang cilik MI Daarul 'Ulum Candibinangun Pakem pentaskan lakon wayang kulit Gatotkaca Winisuda

Sabtu, 17 Juni 2023 | 19:37 WIB
Pementasan wayang kulit dengan lakon Gatotkaca Winisuda oleh Dalang Cilik Saddam Danendra Darma (12), siswa MI Daarul ‘Ulum, Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (17/6/2023). (Foto: Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Dalang cilik dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Daarul 'Ulum Candibinangun Pakem Sleman mementaskan lakon wayang Gatotkaca Winisuda di aula gedung sekolah setempat, Sabtu (17/6/2023).

Dalang cilik siswa kelas VI MI Daarul Ulum Candibinangun Pakem Sleman tersebut tampak lincah memainkan wayang di depan kelir.

Suaranya sebagai dalang cilik terdengar lantang dan berwibawa, mirip dalang tua berpengalaman.

Baca Juga: Kumpulan cerita lucu dan kisah nyata, salah memasukkan amplop dan makan kepala ikan agar kelak jadi pemimpin

Diiringi irama gamelan yang dimainkan pula oleh sejumlah siswa MI Daarul Ulum, pentas wayang kulit dengan dalang cilik tersebut memikat para guru dan seratus lebih siswa-siswi setempat.

Saddam Danendra Darma (12), dalang cilik siswa MI Daarul Ulum Candibinangun Pakem itu mengatakan sejak kelas empat dirinya sudah belajar mendalang.

Dia belajar di sekolah bersama para guru, dan belajar sendiri di rumah bersama sang ayah yang kebetulan juga seniman.

Saddam Danendra Darma yang mengidolakan tokoh wayang Bagong ini mengaku bercita-cita menjadi dalang terkenal seperti Ki Seno Nugroho.

Dia yang juga pernah meraih juara lomba dalang cilik dari Dinas Kebudayaan DIY, ternyata juga tidak hanya berprestasi di bidang kesenian wayang.

Baca Juga: Meneladani salah satu akhlak Nabi, murah hati atau dermawan

Kepala Sekolah MI Daarul Ulum Candibinangun Suswandari Listyaningsih SPd AUD, mengatakan dalang cilik muridnya tersebut juga berprestasi di bidang akademik.

"Anak ini juga juara umum mapel umum dan mapel agama," kata Suswandari Listyaningsih, sesaat sebelum pentas wayang berdurasi tiga jam itu digelar.

Lebih lanjut Suswandari menjelaskan, wayang kulit di sekolahnya merupakan pengaplikasian dari mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal.

“Pihak sekolah memfasilitasi pembelajaran wayang dengan memberikan pelatihan tiga kali seminggu,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini