kulonprogo

Janda di Kulon Progo Tewas Minum Racun Sianida, Polisi Ungkap Gara-gara PHP Pacar yang Tak Kunjung Menikahi

Sabtu, 10 Juni 2023 | 14:45 WIB
Polisi menunjukkan bukti kasus bunuh diri seorang janda di Kulon Progo. (Foto: Amin Kuntari)

HARIAN MERAPI-Kasus kematian SPH (38), wanita warga Sayegan Sleman yang ditemukan sekarat di dalam mobilnya di wilayah Pantog Wetan, Kalibawang, Kulon Progo pada 15 Mei 2023 akhirnya terkuak.

Wanita berstatus janda yang sempat diduga menjadi korban pembunuhan ini ternyata tewas akibat bunuh diri dengan cara menenggak racun sianida gara-gara tak juga dinikahi sang pacar.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati menegaskan, SPH dinyatakan bunuh diri berdasarkan fakta-fakta penyelidikan yang dilakukan pihaknya.

Di antaranya, berdasar hasil autopsi jenazah korban, hasil pemeriksaan laboratorium forensik, sejumlah barang bukti yang diamankan di TKP, persesuaian keterangan saksi-saksi serta hasil rekonstruksi dan gelar perkara secara tertutup.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo 11 Juni 2023: jangan terlalu kritis dengan hasil kerja orang lain agar tak menyakiti hati

Korban SPH terbukti membeli sianida secara online, dibuktikan dengan riwayat pembelian racun tersebut pada aplikasi belanja online pada 24 Agustus 2022.

"Kemudian, ditemukan percakapan WhatsApp antara korban dengan salah satu saksi yang merupakan kekasihnya yakni ABP pada 31 Agustus 2022. Percakapan tersebut memuat ancaman dari korban SPH bahwa dirinya akan melakukan bunuh diri. Korban juga mengirimkan foto plastik berisi serbuk yang diduga racun sianida," kata Kapolres saat merilis kasus ini di Mapolres Kulon Progo, Kamis (8/6/2023).

SPH dengan ABP diketahui telah menjalin hubungan asmara sejak tiga tahun terakhir. Sebelum kejadian, pada Senin (15/5/2023) sekira pukul 13.00 WIB, SPH datang ke rumah ABP dengan mengendarai mobil Ford type Fiesta warna abu-abu metalik, nomor polisi B 1911 EMP miliknya. Keduanya lantas membicarakan masalah pribadi.

Setelah selesai berkomunikasi, SPH pamit pulang kemudian ABP mengantarkan sampai ke mobilnya yang terparkir di halaman. Setelah SPH menutup pintu mobil, ABP kembali ke rumah untuk berbincang dengan saksi lain, Y.

"Namun karena 20 menit berselang mobil korban belum juga melaju pergi, ABP menghampiri mobil tersebut dan mendapati korban sudah dalam keadaan kejang-kejang. Badan korban miring ke arah kiri dan dari mulutnya mengeluarkan buih.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 11 Juni 2023: terjerat perselingkuhan dengan orang yang baru dikenal, sebaiknya waspada

Dalam keadaan panik, ABP langsung berlari ke dapur untuk membuat susu dan diminumkan ke korban. Saat itu, saksi lain dengan inisial Y juga membantu memberikan air untuk diminumkan ABP kepada korban melalui selang karena adanya hanya itu," imbuh Kapolres.

Bersama saksi lain, ABP dan Y berusaha memberikan pertolongan dengan membawa SPH ke RS Santo Yusuf Boro, Kalibawang menggunakan mobil pick up.

Meski demikian, nyawa SPH tak terselamatkan. Dokter di rumah sakit menyatakan perempuan tersebut telah meninggal dunia.

Dalam penyelidikan kasus ini, petugas menemukan barang bukti berupa satu buah kantong plastik bening berisikan butiran warna putih kecoklatan. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, serbuk tersebut positif mengandung sulfat dan sianida. Selain itu, petugas juga mendapati satu buah botol kosong ukuran 330 ml di mana yang dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik positif mengandung sulfat dan sianida.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB