Ada pula, bantuan untuk modal usaha tanpa bunga, bahkan jika usahanya pailit/bangkrut tak perlu mengembalikan. Selain itu, ada bantuan bagi jamaah yang terlilit hutang.
“Ketika ada yang terlilit hutang, sampai SPP sekolah putra-putrinya menunggak, kami membantu membayar dengan langsung datang ke sekolah,” papar Naryo yang juga guru di SMAN Seyegan.
Ditambahkan, pentasyarufan ZIS masjid sudah selayaknya mampu mendukung keberadaan masjid tak hanya pusat ibadah. Namun, juga bisa menjadi pusat pendidikan, sosial, ekonomi dan ekologi.
Bahkan, bisa juga di kompleks masjid seperti ada tempat ngopi/kuliner umat. Semua itu kian mendukung berputarnya ZIS masjid secara baik.
“Tapi, memang butuh tata kelola yang jelas, artinya harus ada transparansi, akuntabilitas sampai manajemen kelembagaan yang kuat dalam mengelola hingga penyaluran ZIS masjid,” urainya.*