Menurutnya, reformasi Polri tidak bisa hanya dilakukan secara internal, tetapi juga membutuhkan pengawasan dan masukan dari publik.
“Kami akan mengundang partisipasi masyarakat (dalam) dua sampai tiga minggu ke depan,” imbuhnya.
Reformasi Kolaboratif, Bukan Konfrontatif
Mahfud menegaskan bahwa tim reformasi Polri tidak dibentuk untuk menjadi musuh lembaga tersebut.
Baca Juga: Sedkitnya 350 biro haji sudah diperiksa KPK dalam penyidikan kasus kuota haji
Ia menekankan pendekatan kolaboratif sebagai kunci agar perubahan bisa berjalan efektif.
“Tim ini tidak datang sebagai musuh,” ucap Mahfud.
“Kalau datang sebagai musuh pasti tidak akan efektif, maka kita bicara ketemulah dari hati-hati,” lanjutnya.
Selain itu, Mahfud menantang publik untuk berpartisipasi aktif dengan memberikan solusi konkret, bukan sekadar kritik.
Baca Juga: KPK selidiki dugaan korupsi di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), siapa yang terlibat ?
Menurutnya, kritik tanpa tawaran solusi tidak akan memperbaiki kondisi yang sudah lama menjadi sorotan.
“Masyarakat disilakan bicara dan memberi solusi, jangan hanya ngeritik, lho,” tegas Mahfud.
“Kalau ngeritik bahwa di polisi banyak pemerasan, gitu, semua orang sudah tahu, tapi kenapa ini terjadi,” pungkasnya. *