HARIAN MERAPI - Dunia bergerak cepat, perubahan terjadi begitu dinamis, dan setiap lembaga dituntut untuk terus beradaptasi.
Merespons tantangan tersebut, Yayasan El-Salima menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) dan Konsolidasi Lembaga di Joglo Salehan, Magelang, Sabtu (11/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini dihadiri oleh Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan seluruh jajaran pengurus Yayasan El-Salima.
Dengan semangat kolaborasi dan refleksi, Raker ini menjadi ruang strategis untuk menyusun arah pengembangan organisasi yang berorientasi pada penguatan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkarakter literatif di bidang Islam, pendidikan, seni, dan budaya.
Dalam sambutannya, Ketua Harian Yayasan El-Salima, Setyoadi Purwanto, M.Pd.I. atau yang akrab dikenal dengan Kak Adi Kitana menegaskan pentingnya menjadikan Raker sebagai momentum perbaikan dan penyegaran lembaga.
“Raker kali ini menjadi momentum yang tepat untuk evaluasi dan konsolidasi lembaga. Kita ingin memastikan setiap program benar-benar berakar pada nilai-nilai literasi Islam dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Yayasan El-Salima, Dr. Danang Dwi Prasetyo, menyampaikan harapannya agar El-Salima tetap konsisten menjadi bagian dari energi positif di tengah perubahan zaman.
Baca Juga: Hari Jadi Kartasura ke-345, Ribuan Orang Meriahkan Kirab dan Rebutan Gunungan Tahu
“Kita berharap El-Salima terus berkontribusi menjadi suara positif dan inklusif di tengah masyarakat, menghadirkan narasi Islam yang mencerahkan, membangun, dan memperkuat keutuhan bangsa,” pesannya penuh optimisme.
Dalam kesempatan yang sama, Dewan Pengawas Yayasan El-Salima, H. Hudan Mudaris, M.Si, menekankan pentingnya arah strategis lembaga yang berkelanjutan.
“Raker harus menghasilkan keputusan dan program strategis yang siap dijalankan sebagai bekal menapaki tahun 2026 dengan visi yang lebih kuat,” ujarnya memberi penegasan.
Kegiatan Raker berlangsung dalam suasana produktif dan hangat. Selain sesi pleno dan diskusi lintas bidang, suasana kebersamaan juga tampak dalam obrolan santai antaranggota dan sesi reflektif menjelang penutupan.
Baca Juga: Yogyakarta Panase Ora Umum, Suhu Maksimum Mencapai 35 Derajat Celcius
Sebagai penutup yang inspiratif, kegiatan ditutup dengan siniar bertema “Fenomena Tepuk Sakinah”, yang mengupas nilai-nilai spiritual dan kultural di balik ekspresi seni islami.