HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Temanggung mencatat penyerapan pupuk bersubsidi Urea dan NPK di daerah tersebut hingga triwulan III telah mencapai kisaran 55 persen.
Stok pupuk yang tersisa diperkirakan habis terserap pada triwulan IV seiring masa pemupukan padi dan kopi
Kepala Bidang Sarpras, dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Temanggung, Aulia Nur, penyerapan pupuk Urea secara keseluruhan hingga triwulan III di bulan September mencapai 55,14% atau 4.584.614 kg.
"Penyerapan pupuk bersubsidi NPK dalam periode yang sama telah 53,74% atau 9.134.990 kg," kata Aulia Nur, Jumat (10/10/2025).
Dia mengatakan stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Temanggung dalam kondisi aman. Petani untuk tidak khawatir akan kehabisan atau kekurangan pupuk bersubsidi. Pemerintah telah menjamin ketersediaanya, jika memang nanti kekurangan akan dicukupi.
Baca Juga: Lansia nekat nenggak pestisida, apa motifnya ?
Dikatakan petani dapat menebus pupuk bersubsidi dengan menggunakan KTP ataupun aplikasi I-pubers sesuai dengan perencanaan yang telah diajukan.
"Penyerapan pupuk bersubsidi terpantau Dinas Pertanian," kata dia sembari mengatakan saat ini dalam Tara penyusunan data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk tahun 20206.
Dikatakan akan ada peningkatan penyerapan pupuk Urea dan NPK di Oktober - November seiring masa pemupukan. Di Oktober masa pemupukan tanaman kopi dan banyak membutuhkan NPK, sementara pada November hingga Desember petani banyak menebus urea untuk pemupukan tanaman padi.
Berdasar catatan, kata Aulia, penyerapan pupuk Urea terbesar secara prosentase di Kecamatan Jumo dengan 70% sementara paling terendah 37,60% di Kecamatan Tretep.
Penyerapan NPK tertinggi di Kecamatan Candiroto sebesar 68,94% dan 67,16% yakni di Kecamatan Candiroto dan Gemawang, sedangkan terencah di Kecamatan Tretep sebesar 34,54 %. (*)