sleman

Satu areal sawah dapat ditanami jagung ungu, sorgum, kecipir dan singkong, tak harus ditanami padi

Jumat, 5 September 2025 | 18:55 WIB
Hasil panenan jagung ungu, punya tampilan warna unik. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Sebagian areal sawah sering kesulitan memperoleh pasokan air ketika ditanami padi. Bisa juga ketika ditanami padi biasa diserang tikus maupun burung pemakan biji padi.

Sejumlah alasan tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi petani, areal sawahnya tak ditanami padi. Tetapi daripada menjadi lahan tidur, lalu ditanami beberapa pilihan jenis tanaman.

Seperti halnya sawah milik Jumeni di kawasan Sumberrahayu Moyudan Sleman, antara lain ditanami jenis jagung ungu, sorgum, kecipir dan singkong. Istrinya yang berprofesi guru, saat hari libur biasa juga membantu di sawah.

“Khususnya jagung ungu, saya membeli bijinya lewat online. Setelah panen, sebagian warga sering menanyakan seputar jagung ungu, karena belum banyak yang menanam,” ungkap Jumeni, baru-baru ini.

Selain warnanya tampil unik, lanjutnya, jagung ungu ada pula yang menyebut jagung Papua, diyakini memiliki banyak manfaat kesehatan. Termasuk dapat mencegah serangan kanker.

Baca Juga: Jahiliyah pra-islam dan jahiliyah modern

Di lahan sawahnya, ia secara rutin akan menanam jagung ungu. Tata cara budidayanya sama juga dengan jenis jagung biasa. Secara garis besar, tanah diolah dahulu dan diberi pupuk dasar.

Setelah itu membuat lubang tanam dengan jarak kisaran 75x25 cm, per lubang dapat diberi satu hingga dua biji jagung ungu. Perawatan penting jika sudah tumbuh seperti pemupukan berkala dan pembersihan gulma/rumput.

Sekitar 60 hari dari penanaman biji jagung, sudah siap panen. Namun, jika ingin dijadikan layaknya jagung manis misalnya untuk direbus atau dijadikan jagung bakar, kisaran umur 50 hari bisa dipanen.

“Selain jagung, saya berusaha bisa menanam sorgum atau cantel. Karena, mencoba menanam di pekarangan rumah, perawatan sorgum tak rumit dan panenannya bisa bagus,” papar Jumeni.

Ketika secara berkala diberi pupuk organik dari kotoran ternak, sebutnya, tanaman sorgum bisa tumbuh dengan baik. Jika ingin diberi pupuk kimia, bisa juga meski sedikit saja, misalnya pupuk yang mengandung unsur N, P dan K.

Baca Juga: FOYB Kembalikan Marwah Perjuangan ke 4 Poin Tuntutan

Rata-rata umur tanaman sorgum 100 hari setelah tanam, sudah dapat panen. Caranya cukup memangkas tangkai di bawah malai menggunakan sabit.

Bahkan, setelah panen pertama akan tumbuh tunas baru yang bisa dirawat untuk panen berikutnya, asalkan panen kedua dapat dilakukan dengan cara merawat tunas dengan baik.

“Kalau jenis tanaman sayur yang belum banyak dibudidayakan di daerah sini, yaitu kecipir. Nilai gizi sayur ini termasuk tinggi, dijual di pedagang sayur, biasanya mau,” jelas Jumeni.

Halaman:

Tags

Terkini