temanggung

Demonstrasi di Temanggung berlangsung anarkis, polisi berhasil pukul mundur, keadaan kondusif

Selasa, 2 September 2025 | 12:30 WIB
Demontrasi di Temanggung berbuntut anarkis (Foto : Arif Zaini Arrosyid)




HARIAN MERAPI - Petugas Kepolisian Resort Temanggung terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD setempat karena sudah melakukan tindakan anarkis, Senin (1/9).

Sementara itu tembakan gas air mata menyasar keramik pada sisi depan masjid Darussalam hingga mengakibatkan dinding keramik pecah dan jatuh. Beruntung warga yang usai sholat ashar di masjid tersebut yang berada di bawahnya tidak tertimpa keramik yang jatuh.

Aksi demonstrasi dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, sebelumnya massa aksi berkumpul di sejumlah tempat di sekitar alon-alon. Yang kemudian merangsek menuju ke depan gedung DPRD. 

Baca Juga: Begini cara mengurangi kecemasan akibat konsumsi informasi di medsos secara berlebihan

Baru berjalan sekitar 10 menit, massa aksi sudah melempari petugas yang berjaga yang terdiri dari Polri dan TNI dengan menggunakan botol air mineral. Yang selanjutnya dibalas dengan tembakan gas air mata.

Massa bubar dan kemudian kembali ke posisi awal didepan gerbang DPRD untuk melanjutkan aksi setelah ada seruan untuk tidak berbuat anarkis dan lempar botol air mineral pada petugas.

Dandim 0706 Temanggung Letkol Hermawan Adi Nugroho sempat naik ke mobil orator untuk menenangkan massa dan dipersilahkan untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib. "Silahkan melanjutkan aksi, namun harus tertib dan tetap menjaga kondusivitas," kata dia.

Kapolres Temanggung AKBP Rully Thomas mengatakan aksi unjuk rasa untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan, serta tidak melakukan anarkisme. "Kami kawal aksi demonstrasi," kata dia.

Bupati Agus Setyawan mengajak warga untuk bersama membangun Temanggung, dan tuntutan massa aksi akan diteruskan pada pemerintah pusat. "Mari bangun Temanggung. Tuntutan demonstrasi akan disampaikan ke pusat," kata dia.

Baca Juga: Tahukah Anda, bernapas lewat mulut dapat pengaruhi pertumbuhan gigi anak, begini penjelasannya

Hal serupa disampaikan Ketua DPRD Yunianto saat menemui massa aksi. Dia mengatakan pentingnya menjaga kondusivitas dalam menyalurkan aspirasi.

Orator dalam aksi itu Wahyudi menyampaikan rakyat menuntut penghapusan regulasi pajak yang memberatkan warga, pengesahan RUU perampasan aset pada koruptor dan hapuskan tunjangan anggota dewan.

"Rakyat saat ini dalam keadaan susah, sedang alami beban ekonomi, jangan bebankan pajak tinggi pada rakyat sementar para anggot dewan dan pejabat ada kenaikkan pendapatan," kata dia.

Sementara itu, tindakan anarkis pecah setelah adzan ashar di kumandangkan dari masjid Agung Darusalam sekitar pukul 15.10 WIB. Aksi demo kembali melempari polisi yang bertugas di dalam komplek gedung dewan dengan botol mineral dan sebagian batu.

Polisi lantas menembakkan gas air mata secara masif ke peserta unjuk rasa yang membuat mereka bubar berlarian. Sebagian masuk ke sejumlah gang perkampungan dan ada pula yang selanjutnya masuk masjid untuk ibadah sholat.

Halaman:

Tags

Terkini