Petugas kepolisian melalui peleton pengendali massa lantas keluar komplek DPRD, namun langkah ini disambut dengan pelemparan batu oleh massa aksi. Mereka berusaha untuk memprovokasi. Saling lempar dan tembak gas air mata ini di sekitar alun-alun.
Massa aksi juga sempat membakar ban bekas dan papan yang selanjutnya dipadamkan oleh mobil water cannon. Polisi mengamankan belasan demonstran karena diduga melakukan tindakan anarkisme.
Baca Juga: Akhmad Munir dan Harapan Baru di Rumah Besar Wartawan
Kapolres Temanggung AKBP Rully Thomas mengatakan keadaan Temanggung sekarang dalam kondisi kondusif dan petugas masih menyisir di sejumlah titik untuk memastikan tidak ada demonstran yang berada dan kembali melakukan aksi.
Wakil Bupati Temanggung Nadia Muna mengatakan keadaan di Temanggung sudah cukup lumayan kondusif dan masih ada pos-pos kerumunan dari peserta pendemo.
"Saya harap, saya himbau untuk ada pembubaran karena memang sudah larut dan diluar dari yang didaftarkan, " kata dia.
Dia mengatakan sudah keliling ke sejumlah rumah sakit dan PMI ada sekitar 35 warga yang mendapat perawatan, termasuk satu anggota Brimob yang terluka, namun kondisi sudah dalam keadaan baik. Mereka di rawat di RSUD 17 orang, PMI 15 orang, RS Gunung Sawo 3 korban.
"Warga umumnya sesak nafas, akibat gas air mata, dan terjatuh saat berlari menghindari gas air mata," kata dia. *