Menurutnya, berkat antisipasi tersebut maka tidak ada kerusakan di fasilitas nuklir Fordow yang tidak dapat dipulihkan.
Namun, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengungkapkan bahwa operasi militer Israel telah menyebabkan kerusakan serius pada fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Isfahan, sementara situs nuklir Fordow belum terdampak.
Iran sendiri menegaskan bahwa program nuklirnya tidak memiliki dimensi militer. Grossi juga menekankan bahwa IAEA belum menemukan bukti konkret bahwa Iran sedang menjalankan program senjata nuklir aktif.
Otoritas AS saat ini bersiaga terhadap kemungkinan serangan balasan Iran, terutama dalam kurun waktu 48 jam sejak serangan terhadap Iran berlangsung. *