sleman

Senam Sehat Ceria Hingga Makan Telur dan Minum Susu Bersama bagian dari kegiatan memperingati HSN 2025

Jumat, 20 Juni 2025 | 10:00 WIB
Rangkaian acara memperingati Hari Susu Nusantara di SDN Kiyaran I, salah satunya ada foto bersama. (Foto: Dok. Panitia)


HARIAN MERAPI- Berbagai pihak menggelar aneka acara untuk memperingati Hari Susu Nusantara (HSN) yang jatuh setiap 1 Juni. Tak jarang pula, sejumlah pihak bersinergi guna menyemarakkan HSN.

Seperti halnya Bumiku Lestari bersinergi dengan Agrolestari Mart, Cakap, Forum Studi Mahasiswa Peternakan (Fosmapet) UGM dan Telur Ayam Bahagia menggelar Program Gizi Nusantara: Sadar Gizi, Jaga Bumi, Kamis (19/6/2025).

Rangkaian acara HSN 2025 tersebut dipusatkan di SDN Kiyaran I Cangkringan Sleman yang diikuti segenap siswa sekolah setempat dan sebagian siswa SDN Kiyaran II. Tak kurang dari 92 siswa antusias mengikuti acara dari awal hingga selesai.

Baca Juga: Inilah empat langkah mencegah penularan TBC, bukan hanya vaksinasi

Menurut panitia kegiatan, Ridwan PJ, rangkaian acara yang dilaksanakan di kompleks SD Kiyaran I, antara lain ada Senam Sehat Ceria, Pilah dan Timbang Sampah dan Penyampaian Materi Edukasi Gizi dan Lingkungan.

Masih ada lagi, Ice Breaking & Games Interaktif, Pembagian Doorprize serta Foto Bersama dan Penyerahan Hadiah. Sebagai puncaknya, yakni Gerakan Makan Telur dan Minum Susu Bersama sebagai simbol gaya hidup sehat.

“Kami sangat berharap Program Gizi Nusantara: Sadar Gizi, Jaga Bumi, tak hanya menjadi kegiatan seremonial sesaat, tetapi juga menjadi pilot project yang dapat direplikasi di berbagai SD lain,” ungkapnya.

Ia pun yakin, melalui pendekatan yang holistik, menggabungkan edukasi gizi, kepedulian lingkungan, dan pendekatan partisipatif, program tersebut mampu menjawab dua tantangan besar bangsa.

Baca Juga: Merayakan Keluarga Bersama Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara, Menyentuh Hati Merangkul Orang Tersayang

Yaitu, tingginya angka stunting pada anak dan krisis kesadaran lingkungan sejak usia dini. Sehingga, dengan dukungan dan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, program tersebut memiliki potensi untuk tumbuh menjadi gerakan edukatif berkelanjutan.

“Pihak yang dapat aktif terlibat, misalnya dari komunitas lokal, tenaga pendidik, orang tua, organisasi pemuda, media, sektor swasta hingga pemerintah,” terang Ridwan.

Ditambahkan kolaborasi atau sinergi lintas sektor sangat penting untuk memastikan, bahwa upaya yang dimulai dari gerakan kecil tersebut bisa terus berkembang, diperkuat dan berdampak lebih luas.

“Kami percaya bahwa edukasi gaya hidup sehat dan cinta lingkungan yang ditanamkan sejak usia sekolah dasar akan menghasilkan generasi muda yang lebih tangguh, sadar gizi dan bertanggung jawab terhadap bumi,” tegas Ridwan.

Adapun tujuan kegiatan, sebutnya, antara lain untuk menumbuhkan kesadaran gizi melalui Gerakan Makan Telur dan Minum Susu di kalangan siswa SD, mengedukasi anak-anak tentang pentingnya pemilahan dan pengumpulan sampah anorganik.

Halaman:

Tags

Terkini