nasional

Sejumlah kota besar di Indonesia alami panas maksimum, begini imbauan dari BMKG

Rabu, 4 Juni 2025 | 16:15 WIB
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati alat pengukur durasi penyinaran matahari (Campbell Stokes) di Laboratorium Terbuka BMKG, Medan, Sumatera Utara, Senin (2/6/2025). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

HARIAN MERAPI - Masyarakat diminta untuk mewaspadai dampak suhu panas maksimum harian yang menerpa sejumlah kota besar, termasuk risiko dehidrasi saat beraktivitas di luar ruangan.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Rabu (4/6/2025), menjelaskan dalam 24 jam terakhir suhu panas maksimum terpantau di berbagai kota besar, yang terpanas tercatat di Aceh Besar, Provinsi Aceh yang mencapai 34,9 derajat Celsius.

Suhu tinggi serupa juga terdeteksi di wilayah padat penduduk lainnya, seperti Bulungan, Natuna, Karimun, dan Anambas di Kepulauan Riau, Tanjung Perak Surabaya di Jawa Timur, dan Tapanuli Tengah di Sumatera Utara.

BMKG mencatat suhu antara 33-33,9 derajat Celsius juga melanda Sentani di Jayapura, Papua, Selebar di Kota Bengkulu, Palembang di Sumatera Selatan, Lampung, serta Sumbawa di NTB. Wilayah di Kalimantan, seperti Kapuas Hulu, Sintang, dan Barito Utara turut mencatat suhu panas signifikan.

Baca Juga: Danrem 074/Warastratama tutup TMMD Sengkuyung tahap II di Krajan Gatak, program tercapai 100 persen

Dia menjelaskan fenomena suhu panas ini umumnya dipengaruhi posisi semu matahari yang berada tepat di atas ekuator serta minim tutupan awan. Oleh karena itu, suhu di luar ruangan akan terasa terik meskipun fenomena ini masih termasuk kategori normal.

“Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan cukup air minum, terutama saat beraktivitas di luar ruangan," kata dia seperti dilansir Antara.

Dia menekankan pentingnya masyarakat perkotaan dengan aktivitas luar ruangan tinggi tetap menjaga asupan cairan tubuh agar tidak mengalami gangguan kesehatan akibat dehidrasi.

Mereka juga disarankan mengenakan pelindung, seperti topi, payung, kacamata hitam, dan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.

Baca Juga: BRI perkuat sinergi dengan UMKM, terbukti angkat Batik Parang Kaliurang jadi unggulan

Di sisi lain, BMKG mengingatkan masyarakat tidak sembarang membakar benda apapun karena akan mudah menyulut api kebakaran yang menyebar lebih luas.

Penyiraman darat dinilai perlu rutin dilakukan oleh pemerintah daerah demi mengurangi potensi kebakaran akibat terik matahari itu, khususnya di kawasan hutan, lahan mineral gambut, dan tempat pembuangan akhir sampah yang rentan kering.(*)

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB