HARIAN MERAPI - Gunung Rinjani menjadi percontohan penerapan kebijakan nol sampah atau zero waste bagi seluruh kawasan taman nasional di Indonesia.
"Kami sedang menerapkan secara serius Rinjani nol sampah dan nol kecelakaan. Kebijakan itu menjadi percontohan buat seluruh kawasan taman nasional di Indonesia," kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam pernyataan yang dikutip dari ANTARA di Mataram, Senin (19/5).
Pada 18 Mei 2025, Juli meninjau paket logistik pendaki Gunung Rinjani yang berlokasi di kantor Resort Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Gunung Denali di Mata Pendaki Putri Handayani
Dia menuturkan kebijakan itu bertujuan untuk menjaga kebersihan, keindahan, dan meningkatkan keselamatan para pendaki yang berwisata di Gunung Rinjani.
"Kebijakan ini diterapkan demi mewujudkan pariwisata alam yang berkelanjutan dan aman bagi pengunjung," kata Juli.
Lebih lanjut dia menegaskan penerapan pendakian nol sampah bukan sekadar imbauan, melainkan kebijakan yang dilaksanakan secara ketat dan terukur.
Baca Juga: Mbok Yem dan Sejarah Legenda Warung di Puncak Gunung Lawu yang ‘Mahal’
Semua barang yang dibawa pendaki ke atas gunung dicatat secara rinci oleh petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mulai dari jumlah, jenis, hingga kemasan.
Pendaki tidak boleh lagi menggunakan plastik sekali pakai. Semua makanan dan minuman harus dikemas dalam wadah yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti pemakaian kotak makanan yang dapat digunakan kembali.
Mekanisme ini mewajibkan setiap pendaki untuk mengikuti prosedur mengemas masuk-mengemas keluar di mana semua barang yang dibawa naik gunung harus kembali turun dalam kondisi yang sama.
Baca Juga: Populasi Harimau Sumatera di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Diperkirakan Lebih dari 150 Ekor
"Pendaki yang tidak dapat menunjukkan kelengkapan bawaan mereka saat turun akan dikenai sanksi tegas berupa denda hingga Rp5 juta dan potensi masuk daftar hitam pendakian," ujar Juli.
Di sisi lain, kebijakan nol kecelakaan menjadi harapan agar pengelolaan Gunung Rinjani mampu menekan risiko kecelakaan yang sering terjadi akibat pendaki minim persiapan maupun minim informasi.
Menteri Juli menekankan bahwa fasilitas dan informasi pendakian harus ditingkatkan oleh pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani karena keamanan dan keselamatan adalah prioritas nomor satu.