sleman

Limbah usaha penggergajian kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan briket arang

Minggu, 18 Mei 2025 | 14:25 WIB
Limbah usaha penggergajian kayu wujud serbuk gergaji dapat dijadikan bahan baku pembuatan briket arang (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Suatu langkah bijaksana, guna menghindarkan atau mengatasi krisis bahan bakar minyak (BBM), yakni adanya sejumlah kebijakan terkait penghematan BBM.

Selain itu beberapa energi alternatif layak untuk terus dikembangkan sebagai pengganti dari BBM. Satu diantaranya, yakni biomassa seperti yang berasal dari limbah pertanian, peternakan hingga kehutanan.

Salah satu pemilik usaha terkait penggergajian kayu asal Ganjuran Sidorejo Sleman, Khodirun pun sangat mendukung ketika ada perusahaan yang membuat briket arang dari serbuk gergaji.

Contoh wujud dukungannya, ia berusaha menyetor limbah penggergajian kayu (serbuk gergaji) ke pabrik pembuatan briket arang di Kulon Progo. Ia pun gethok tular ke rekan-rekan pemilik usaha serupa.

Baca Juga: Begini pernyataan Pep Guardiola usai Manchester City dibekuk Crystal Palace di final Piala FA

“Jadi, serbuk gergaji sebaiknya dikumpulkan di tempat tersendiri, diberi atap, dan sewaktu-waktu disetorkan ke pabrik pembuatan briket arang,” jelasnya.

Saat ditemui di lokasi usahanya, baru-baru ini, Khodirun mengungkapkan, serbuk gergaji berasal dari aneka jenis kayu dijadikan satu. Artinya, tak perlu dipisah-pisah seperti dari kayu jati, sengon, munggur dan lainnya.

Adapun beberapa jenis kayu utuh (glondongan) yang biasa di gergaji di tempatnya, baik milik sendiri (hasil dari penebangan pohon) maupun dari warga, antara lain jenis kayu akasia, sengon, mahoni, munggur, glugu, asem dan jati.

Pemanfaatannya, antara lain untuk dijadikan usuk, blandar, reng, papan cor, hingga bahan membuat aneka mebel seperti meja, kursi, almari, rak, pintu, jendela dan tempat tidur.

Baca Juga: Inilah 32 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert, Ragnar Oratmangoen out Asnawi masuk lagi

“Di tempat saya sendiri juga ada tim yang membuat mebel, baik berdasar pesanan maupun kami jadikan stok. Sebagian tim mebel kami berasal dari Jepara,” ungkap Khodirun.

Ditambahkan, ilmu, wawasan, pengetahuan maupun pengalaman terkait usaha penggergajian, jual-beli kayu dan pembuatan mebel dari kayu sudah banyak ditularkan juga ke salah satu anaknya, Angga FS.

Termasuk pula soal pemanfaatan limbah dari penggergajian/usaha kayu, seperti yang berwujud serbuk gergaji dan sisa-sisa kayu untuk dijadikan kayu bakar.

Sejumlah pemilik usaha pembuatan tahu dan tempe banyak yang merasa cocok menggunakan kayu bakar dibandingkan gas elpiji. Bahkan, Angga ada keinginan pula suatu saat mempunyai usaha pembuatan tahu dengan bahan bakarnya dari kayu.

Baca Juga: Gelar reses II tahun 2025, anggota DPRD Bantul Yuliana Tumonglo minta masyarakat aktif sampaikan aspirasi

Halaman:

Tags

Terkini