Warga kesulitan mendapatkan gas melon, ada apa ya?

HARIAN MERAPI - Gas elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 kg atau gas melon sulit didapat warga Temanggung dalam beberapa waktu terakhir.

Seorang warga, Slamet mengatakan telah keliling ke sejumlah pedagang pengecer gas elpiji 3 kg namun tidak mendapatkannya. Jawaban yang diterima dari pangkalan belum mendapat pasokan.

"Rakyat sulit mengakses gas elpiji ke pangkalan, membeli di eceran tidak ada stok," kata dia, Selasa (11/2/2025).

Warga lainnya, Ahmad mengatakan harga gas elpiji bersubsidi melambung tinggi di masyarakat. Bisa mencapai Rp 25 ribu per tabung. Harga di pangkalan pun beraneka ragam, dan biasanya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 18 ribu per tabung ukuran 3 kg.

Baca Juga: Mengintip Dampak Pemotongan Anggaran Rp1,4 Triliun di BMKG, Informasi Peringatan Dini Hingga Keselamatan Transportasi Udara dan Laut Jadi Taruhan

"Eceran ada yang Rp 22 ribu hingga Rp 24 ribu per tabung. Katanya harga kulakan dari pangkalan tidak sesuai HET," kata dia.

Dia mengatakan dalam beberapa waktu terakhir kesulitan mendapatkan gas elpiji bersubsidi. Di pangkalan juga sudah habis diserbu pengecer.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono mengatakan penelusuran dari Pertamina gelombang tinggi membuat kapal pengangkut gas sulit bersandar di dermaga di Cilacap.

Baca Juga: Lagi, Insiden Kecelakaan Pesawat AS: Kini Terjadi Libatkan Jet Bisnis saat Mendarat di Bandara Arizonaelpiji bers

"Jadi cuaca ekstrim di Cilacap berpengaruh pada pasokan gas elpiji bersubsidi, kapal pengangkut kesulitan menurunkan muatan. Itu informasi dari Pertamina," kata dia.

Dia meminta pada masyarakat untuk tidak panik apalagi melakukan panic buying. Sebab pemerintah menjamin ketersediaan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg.

Dia berharap pasokan dari Cilacap ke Temanggung dan sejumlah daerah lain bisa lancar. Sebab, kesulitan mendapatkan gas elpiji ini tidak hanya di Temanggung. (*)