HARIAN MERAPI - Shinsedaikan Dojo, sebuah pusat beladiri Jepang yang ada di Yogyakarta menambah cabang beladiri baru yaitu Jujutsu Jepang aliran Okuko Ryu di Kandangsari Sukoharjo Ngaglik Sleman, Selasa 2 Februari 2025.
"Okuko Ryu adalah Jujutsu tradisional yang berasal dari Hakko Ryu dan merupakan keturunan Daito Ryu Aikijujutsu," ujar Hendro Saputro, Pendiri Shinsedaikan Dojo dalam keterangan persnya, Kamis (6/2/2025).
Sebelum membuka cabang beladiri baru, Hendro Saputro dan rekannya Winasis Jatmiko berlatih private secara intensif langsung dengan Ketua Okuko Ryu, Gust Bertels Shihan.
Setelah berlatih sekian tahun, keduanya diberi hak menjadi Sensei (guru) Okuko Ryu Jujutsu dan berhak membuka Dojo atau tempat latihan.
Baca Juga: Kebijakan Diminta Dipermudah, Buruh Sukoharjo Keluhkan Kelangkaan Elpiji 3 Kg dan Usia Pensiun
Saat ini Okuko Ryu Jujutsu adalah satu-satunya Jujutsu tradisional Jepang yang ada di Yogya.
Pembukaan Okuko Ryu Jujutsu di Shinsedaikan Dojo sendiri dilaksanakan secara tertutup yang dihadiri langsung oleh ketua Okuko Ryu, Gust Bertels Shihan dan mengundang Pendeta Shinto dari Saitama Jepang, Yamada Nobuyuki.
Upacara berlangsung khidmat persis sebagaimana upacara pembukaan Dojo di Jepang dengan menggunakan tradisi Shinto.
"Setelah adanya Dojo baru ini harapannya, Shinsedaikan terus menjadi wadah yang melestarikan beladiri Jepang," kata Hendro.
Untuk itu bagi masyarakat yang menginginkan belajar Okuo Ryu Jujutsu atau beladiri Jepang lainnya dapat mengunjungi Shinsedaikan Dojo.
Baca Juga: Kesedihan dan berbagai cara mengatasinya
Sementara Ketua Okuko Ryu, Gust Bertels Shihan menyambut baik berdirinya cabang olahraga beladiri tersebut.
"Semoga Okuko Ryu Jujutsu dapat berkembang di Jogjakarta dan Indonesia, memberi warna pada dunia beladiri," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Shinsedaikan Dojo sebagai pusat beladiri Jepang yang melestarikan beberapa beladiri asli negeri asalnya seperti Aikido, Karate, Kobujutsu dan Kendo.
Selain memberikan pelatihan beladiri, Shinsedaikan juga memperkaya anggotanya secara wawasan dengan memberikan pelatihan budaya Jepang (Bunka) dan kelas percakapan bahasa Jepang.*