HARIAN MERAPI - Novi mengenakan kebaya lurik bernuansa hijau, tepat di hari H pemungutan suara, Rabu (27/11/2024). Ia sengaja berdandan cantik saat menggunakan hak pilihnya dalam gelaran Pilkada 2024.
Dengan senyum sumringah, Novi pun melangkah menuju TPS 07 di Padukuhan Sadang, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulon Progo. Kostum kebaya yang digunakan Novi bukan tanpa alasan, melainkan kesepakatan dari KPPS dan masyarakat wilayah setempat.
"Sama sekali tidak terpaksa. Saya malah senang, kan sudah punya sejak lama juga," kata Novi.
Baca Juga: Hasil Pilkada adalah Kemenangan Rakyat, di Kulon Progo Berjalan Lancar
Tidak hanya Novi, pemilih yang lain dan seluruh petugas TPS menggunakan pakaian serupa. Hal ini menjadi kesepakatan bersama lantaran warga ingin melestarikan budaya Jawa.
Dukuh Sadang, Pargono mengatakan, pemilih dan petugas TPS memang sudah kompak memakai busana adat Jawa. Secara sukarela, mereka melaksanakan pesta demokrasi dengan mengenakan pakaian adat ini.
"Itu inisiatif warga. Semua kompak mengenakan pakaian adat Jawa," ujarnya.
Kekompakan warga dalam menggunakan pakaian adat Jawa, menurut Pargono berawal dari keinginan mereka untuk melestarikan kekayaan budaya.
Penggunaan busana Jawa juga tidak membebani mereka karena hampir seluruhnya sudah punya pakaian adat Jawa sejak lama.
Menariknya, keunikan TPS 07 Padukuhan Sadang tidak sebatas hanya penggunaan pakaian adat Jawa saja. TPS ini juga tampak meriah dengan hiasan serat alam. Lokasi TPS memang berada di galeri serat alam milik Murakabi Craft.
Pernak-pernik serat alam seperti hiasan dinding, bucket dan vas membuat suasana baru yang menyegarkan.
Baca Juga: Linkin Park 'From Zero World Tour' Hentak Jakarta 16 Februari 2025, Catat War Tiketnya!
Berbagai gantungan juga terpajang di area pintu masuk menyambut pemilih yang berdatangan. Tak sampai di situ, perpaduan hiasan patung dan tanaman segar membuat rasa sejuk juga terlihat.